Telat???

9.8K 406 6
                                    


Sebulan telah berlalu bersamanya.
Kegiatan persit setiap minggu sudah lancar aku ikuti dan yang lebih sibuknya adalah aku ditunjuk oleh Ibu Ketua Anak Ranting sebagai anggota seksi Organisasi Ranting bagian komunikasi.

Termasuk yang paling sibuk diantara ibu persit yang lain, karena memiliki tanggung jawab lebih disana. Tidak hanya mendampingi suami yang menjadi kewajibannya, tapi juga menjadi contoh dan teladan yang baik. Tugasnya ialah mengurus administrasi keanggotaan persit, menjadwal/mendampingi kegiatan Ibu Ketua Ranting dan semua anggota persit setiap bulannya, dan membuat laporan bulanan - tahunan.

Yaa memang sibuk, tapi sangat menyenangkan! Selain mendapatkan keluarga baru, sahabat baru dan bisa berbaur dengan ibu persit yang lebih senior, aku mendapatkan pembelajaran yang tidak ada di bangku kuliah manapun. Kok bisa?

"Yaa karena menjadi Persit tidak ada sekolahnya," ucap Ibu Dankima yang selalu memberi petuah indah tentang filosofi Persit.

Setiap apa yang dikatakan beliau selalu ku - ingat, ku - resapi dan ku - tanamkan dalam hati. Tidak ada organisasi seindah Persit, yang selalu mengutamakan kebersamaan, menebarkan rasa kasih sayang dan mencerdaskan anggotanya.

"Bu Aji, nanti minta tolong ya ibu - ibu pengantin baru mintakan datanya buat KTA ke bu Anto, trus jangan lupa administrasinya bayar Rp. 5000,-. Kalo gak ditagihkan bisa tekor kita nie organisasi," kata Ibu Ketua.

Saat ini, aku sedang berada di rumah beliau, membantunya merekap  laporan bulanan seksi Organisasi.

"Siap, Ibu. Nanti akan saya sampaikan," jawabku.

"Oh iya, bu Aji nanti bantuin saya rekap laporan KTA yang baru masuk ya di buku. Bawa pulang aja ke rumah gak papa, nanti kalo sudah jadi baru kembalikan ke saya. Aduh, saya bingung banyak yang harus dikerjakan ini, buku Organisasi banyak banget. Minta tolong ya bu Aji?"

"Siap Bu, aman itu. Hehe.. "

"Iya bu Aji, kalo saya gak dibantuin nanti suami saya gak ada yang ngurusin. Kan kasian!" sambungnya lagi dengan wajah sedih.

"Ijin, Ibu. Apa semua laporan harus ditulis tangan ya Bu? Gak bisa diketik saja? Sekarang kan sudah modern, kan Bu!"

"Duuuuh, bu Aji... Kalo bisa diketik ya saya semangat ngerjainnya, gak perlu minta tolong. Iya kan? Memang sudah aturan dari pusat begitu, semua harus ditulis pake tangan di buku dan disampul khusus kayak gitu. Itu sudah aturan mutlak, bu Aji.. " jawab Ibu sambil menunjuk buku - buku organisasi yang kalau dihitung lebih dari 10 buah.. 😩😩

"Hehe... Iya Bu, sudah ada peraturannya ya?"

"Iya, bu Aji. Apa - apa diatur, semua diatur. Seolah kita nie Persit sudah kayak bapak - bapaknya kan!"

"Hmmm... "

"Ya memang tujuannya baik, supaya bisa disiplin. Tapi, kadang aturan dibuat juga bikin ribet kan! Kita jadi susah bagi waktu buat suami. Apalagi saya punya 2 jabatan begini, harus pinter ngatur waktu. Bu Aji belum tentu bisa jadi saya,"

"Iya Bu, pengalaman Ibu bisa jadi pembelajaran untuk saya.."

"Iya, bu Aji harus banyak sabar jadi pengurus ya! Kita ini beda sama ibu - ibu anggota yang lain, bisa dibilang kita lebih unggul karena dipilih sebagai pengurus Persit, banyak belajar tentang pembukuan, administrasi, manajemen, ekonomi akuntansi, padahal gak sekolah tinggi. Sebenarnya rugi kalo ditunjuk jadi pengurus trus nolak."

"Waaaah... Keren ya bu, bisa dibilang sekolah gratis,"

"Iyaa bu Aji, yang lebih berasa belajarnya itu kalo jadi seksi ekonomi, disuruh jualan kan! Nah, bisa belajar tentang pembukuannya, lengkap! Bu Aji kan suka jualan, bisa nanti waktu rolling anggota jadi seksi ekonomi,"

Catatan Hati Seorang Istri PrajuritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang