Cinta Halal

6.9K 334 34
                                    

Allah SWT berfirman:

بسم الله الرحمن الرحيم

وَمِنْ اٰيٰتِهٖۤ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْۤا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً  ۗ  اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ...

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."
 [QS. Ar Rum 30:21]

*****

Mas Aji pov

Alhamdulillah...
Ini kali pertama aku dan istriku tercinta menjalani ibadah wajib di bulan Ramadhan bersama.

Sangat bersyukur, dikala anggota atau leting lain sibuk dalam tugasnya dan harus rela berjauhan dengan istri dan anak mereka selama beribadah puasa yang hanya berlangsung setahun sekali ini.

Kalau dipikir lagi, dulu jaman bujang saja sudah begitu membosankan melalui Ramadhan setiap tahun sendirian tanpa ibu, bapak juga keluarga besar. Harus menyiapkan sahur sendiri (itupun kalau tak terlewat) dan berbuka bersama di masjid. Benar - benar menjenuhkan!

Dan pastilah bisa ditebak seberapa bahagianya aku kali ini.

Yaa walaupun saat sahur pertama aku harus mengalah karena tidak mendapat bonus darinya demi makanan hangat yang sudah ia sajikan. Dan aku harus bertahan selama seharian penuh tidak berdekatan dengannya karena bagiku godaan terberat puasa kali ini adalah dirinya.

Maka dari itu aku benar - benar sangat menjaga jarak darinya. Sengaja aku pulang istirahat siang usai berjama'ah dzuhur di masjid jadi ketika sampai di rumah aku melihatnya sudah tidur di kamar dan saat jam itu habis aku segera kembali ke kantor. Lalu saat mendekati maghrib aku baru pulang ke rumah. Hmmm...tak tega, tapi demi ibadah wajib ini benar - benar bisa dilaksanakan dengan khusyuk aku rela untuk sementara menjauh darinya beberapa saat.

Dan saat tiba di rumah, ia nampak begitu cekatan menyiapkan menu berbuka kami. Ia juga tidak terlihat kerepotan sama sekali, rumah tampak bersih, kamar tertata rapi dan ia pun sudah terlihat rapi juga cantik dengan gamis harian yang biasa ia kenakan ketika hendak keluar rumah.  Yaaa..... Istriku begitu cantik, lebih cantik lagi jika ia memakai jilbab panjangnya dan sesekali tersibak karena tertiup angin. Astaghfirullah! Aku lupa jika masih berpuasa sekarang.

Mas Aji pov end
.
.
~~~~~
.

"Mas, buruan mandi sana! Bau tauk! Keringetan basah kayak gitu, abis ngapain sih?" Aku melihat di sekujur tubuhnya penuh keringat karena ia seperti mulai menggodaku dengan bertelanjang dada.

"Tadi abis lari sore, bentar lagi yaa masih gerah." ucapkan dengan nada merayu. Ia menuju dapur dan mengibas - ngibas kipas tangan, souvenir pernikahan milikku.

"Mas, udah jam 5 lewat. Entar telat ke masjid lho!?" tanganku masih sibuk menyajikan makanan berbuka di ruang tivi.

"Iyaa sayang," lalu ia segera masuk kamar mandi tanpa membawa handuknya.

Kebiasaan buruk yang sekarang selalu menghantuiku. Dan saat selesai mandi, ia akan membuka sedikit celah pintu dan memanggilku,

"Yaaaaaaank, handuk dong? Mas lupaaaaa!" nampak separuh wajahnya dari balik celah itu dengan terkekeh.

Catatan Hati Seorang Istri PrajuritTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang