PART 36 •Bara Cemburu•

85K 3.6K 81
                                    

"Hehe, aku memang maling, Baby. Tapi aku bukan maling barang ataupun uang, tapi aku cuman mau maling hati kamu."

-Bara Denza

                                        •••

"HAPPY BIRTHDAY, MY BABY BUNNY!!"

Bara terkejut, kedua matanya melebar dan mulutnya juga terbuka. Ini benar-benar surprise yang membahagiakan menurut Bara.

Ini adalah pertama kalinya ia di berikan surprise ketika ulang tahun, dulu sebelum ada Karen dia tidak pernah sebahagia ini. Tersenyum pun tak pernah.

Dulu ia hanya hidup dalam kesendirian, memakai narkoba untuk menenangkan pikirannya dan melewati masa rehabilitasi tanpa dukungan orang tuanya.

Haris sama sekali tak peduli dengannya, walau ia tahu bahwa anaknya memakai narkoba dia pun tetap sibuk dengan berkas-berkas meetingnya.

Benar-benar orang tua yang jahanam dan laknat, bukan?

Namun di hari ini, untuk pertama kalinya ia di belikan kue juga kado di hari ulang tahunya. Bara begitu bahagia bisa memiliki gadis seperti Karen.

"Oww, Baby. Thanks for the surprise, Babe," lirih Bara, matanya berkaca-kaca seperti menahan tangis, tangis bahagia.

Karen tersenyum masih dalam topeng Black Panther nya, "Tiup lilinnya, sayang. Abis itu baru aku Kasih kadonya."

Bara pun menuruti kemauan gadisnya, meniup lilinnya sampai mati. "Udah, sekarang mana kadonya?"

Karen mengambil sebuah kotak berbungkus kertas kado bergambar Black Panther lalu ia sodorkan ke hadapan Bara.

"Ini kadonya, kalo misalnya kamu gak suka. Bisa kamu buang kok kadonya," ucap Karen membuat Bara memudarkan raut bahagianya menjadi raut datar.

"Sejelek apapun kado kamu, aku gak bakal buang. Semua yang berhubungan dengan kamu, selalu istimewa buat aku," balas Bara dingin.

Cowok itu membuka kadonya pelan-pelan, melihat sebuah kotak putih kecil sebagai penutupnya dan ketika di buka ia terpana melihat sebuah case.

Case yang keren menurutnya.

Lalu kenapa isinya dua? Yang satu buat siapa kira-kira?

"Jangan GR kamu, yang putih punya aku dan yang item punya kamu," kata Karen.

"Makasih kadonya, sayang," Bara membuka topeng yang menutupi wajah kekasihnya kemudian mencium bibir sang gadis.

Karen pun tak lupa untuk membalasnya dengan melingkarkan kedua tangannya di leher Bara sembari menggigit bibir bawahnya.

"Kamu suka, sayang?" Bara mengangguk sebagai jawabannya.

"Apa sih yang gak aku suka dari kamu, Baby?" goda Bara, menjilat pipi gadisnya dengan gerakan sok sensual.

"Tolong hilangkan mulutmu yang penggoda itu untuk satu hari aja, Sayang."

Bara terkekeh melihat kekasihnya yang mulai jengah, dia suka ekspresi Karen yang seperti ini. Wajahnya begitu menggemaskan.

"Kamu gemesin sih, yang."

Karen membuang nafas, melirik Bara sambil mengangkat kedua alisnya. "Sampai kapan kamu mau pamerin perut kamu itu? Pake baju sana!"

"Gak! Aku gak mau pake baju, sebelum kamu... Cium perut seksi aku," ucap Bara, namun berbisik pada ucapan terakhirnya.

"MENJIJIKKAN, DASAR CABUL KAMU!" teriak Karen menginjak kakinya sekeras dan sedalam mungkin.

BARA POSSESSIVUMWhere stories live. Discover now