PART 23 •Jack Berubah•

96.4K 3.9K 48
                                    

                                    •••

Karen dan Bara disambut ramah oleh pelayan Cafe ketika membuka pintu kaca ganda.

Mereka memilih Cafe ini karena selain buka 24 jam, makanan disini juga menghidangkan beberapa makanan luar negeri yang sengaja di import.

Memang sedikit agak mahal, namun mereka menjamin kualitas dan kenyamanan para pelanggan dengan dekorasi Cafe yang Indah.

Banyak spot photo yang Bagus untuk dijadikan postingan Instagram dan banyak lagi, namun tidak untuk Karen.

Ia suka dengan Cafe ini karena menyediakan semua makanan kesukaannya.

"Bunny, aku mau pilih yang ini, ini, sama ini," Karen menunjuk spagetti Carbonara, Potato Cheese, dan Rice Mozzarella.

Beda dengan Bara yang hanya memesan makanan ringan untuk sarapannya, sepotong roti cokelat dilapisi es krim dengan secangkir susu Cokelat hangat.

"Sayang, kamu makan segitu enggak terlalu banyak?" tanya Bara setelah pelayan yang mencatat makanan telah pergi.

"Enggak lah, Karen itu Ratunya makan tahu gak."

Bara tersenyum tipis, mengelus kepala Karen sangat lembut. "Kamu itu cantik hanya dengan tingkahmu yang cepat marah."

Jantung Karen berdebar kencang, pipinya bersemu merah saat Bara memujinya seperti itu, Dia sadar bahwa tingkahnya sangat aneh dimata orang-orang.

Namun tidak dengan Bara, apa yang Bara lihat selama ini adalah Karen yang konyol, menggemaskan, lucu, sinis.

Berbagai macam sifat yang Karen miliki membuat hati Bara tanpa sadar merasa nyaman dan merambat menjadi Cinta yang besar.

"Bara... Ini tempat umum. Jangan gitu donggg, malu tahu gak sih," ucap Karen berbisik menatap orang-orang canggung.

Bara mendengus menatap orang-orang yang menatap mereka seakan tidak suka dengan tajam, "Coba saja kita di kamar, aku pasti sudah melahap bibir seksimu Karen."

"Heyy, ih!" bisik Karen malu mendengar ucapan Vulgar Bara.

Seorang pelayan datang mengantarkan makanan yang di pesan mereka tadi, sedikit mengganggu aksi Bara yang tadinya ingin menggoda Karen menjadi batal.

"Coba aja tuh pelayan gak dateng, modus gue pasti udah terjalankan tadi," gumam Bara merutuki pelayan yang mengantarkan makanan.

Dalam diam Karen terkikik, dia mendengar gumaman Bara yang kesal itu. Beruntung saja pelayan itu meyelamatkan dirinya dari rayuan maut Bara.

Hahahaha.

                                         •••

"Daa, Bunny. Nanti jangan lupa jemput aku ya," ucap Karen melambai-lambaikan tangannya tanda perpisahan.

Dari dalam mobil Bara memberikan ciuman jauh untuk Karen, lalu setelah itu mobil Bara melaju pergi meninggalkan sekolah Karen. Perempuan cantik itu mulai memasuki sekolah.

Dalam perjalanan menuju kelasnya, tiba-tiba segerombolan laki-laki dari arah berlawanan berjalan ke arahnya sambil sesekali tertawa.

Saat segerombolan laki-laki itu mulai mendekat ke arahnya, matanya mulai terlihat jelas bahwa salah satu dari mereka adalah sahabatnya.

Jack?

"Hai, Karen. Lama tak berjumpa," sapa Jack menatap Karen menggoda.

Semua teman-temannya tersenyum-senyum tak jelas, bahkan ada yang bersiul menggoda Jack. Seperti ada sesuatu yang Karen tak tahu.

BARA POSSESSIVUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang