PART 13 •Rindu Dengan Dia•

118K 5.9K 321
                                    

                                            •••

Suasana kantin saat ini begitu ricuh, semua anak-anak begitu asik dengan teman mereka masing-masing. Sama halnya dengan Karen.

Karen dan Sera sedang duduk berdua di pojok kantin, sengaja mencari tempat yang paling ujung agar suara keributan tidak mengganggu telinga mereka.

"Ser, lo tahu gak kalo gue tuh lagi boring banget. Ih," keluh Karen seraya merebahkan kepalanya di atas meja kantin.

"Gue juga kali, gak tahu mau ngapain. Pacar gak punya, gebetan gak punya. Masih mending elo, Ren," sindir Sera menatap Karen menggunakan ujung matanya.

"Apaan kok jadi gue sih?" sungut Karen mendelik.

"Emang lo gak nyadar apa? Lo tuh banyak banget punya calon pacar. Contohnya nih ada Jack, Kak Bara, Kak Guntur. Tuh!"

"Guntur? Dia sahabat gue, bukan pacar."

"Oya? Siapa yang tahu coba nanti lo tiba-tiba pacaran sama Kak Guntur?"

"Enggak! Gak usah ngaco lo," ucap Karen kesal karena sahabatnya tak pernah berhenti-berhenti membicarakan tentang cowok.

"AAAA!!!"

"OH MY GOD! ITU ADA APA!?"

"YAAMPUN, KASIHAN DIA!!"

Tiba-tiba suara teriakan para perempuan menggelegar memenuhi kantin, Karen dan Sera bingung dengan apa yang terjadi sehingga membuat semuanya berteriak histeris.

Semua murid-murid yang tadinya asik makan di kantin, tiba-tiba berlari ke arah lapangan basket.

Karen dan Sera tidak tahu apa-apa dan rasa penasaran mereka pun mulai terlihat. Mereka memutuskan untuk datang ke lapangan basket.

Dan dari jauh, Karen dapat melihat Jack yang asik memukuli seorang lelaki culun berkacamata Bulat dan berbadan kurus. Teman-temannya juga ikut memukuli.

Karen berlari dengan cepat menghampiri keributan itu, dia tidak mau Jack hilang kendali sehingga bisa menbuat lelaki berkaca mata itu masuk rumah sakit.

"Jack! Lepas! Jangan pukul dia!" teriak Karen menarik tangan Jack yang siap memukul perut lelaki berkacamata itu.

"Diam, Karen! Biarin aku Kasih dia pelajaran!" bentak Jack memancarkan api kemarahan pada cowok berkacamata itu.

"Enggak! Jack! Stop it!" bentak Karen lalu menghentikan aksi mengerikan Jack dengan cara memeluknya.

Jack mematung, tubuhnya kaku tak bisa bergerak ketika Karen memeluk pinggangnya, "Karen..."

"Iya? Ini aku, tolong jangan pukul dia. Kamu bisa buat dia mati, Jack."

"Tapi dia udah kurang ajar!"

Ketika Jack hendak memukul cowok berkacamata itu, Karen dengan segera mencekal tangannya cukup keras sehingga Jack menoleh ke arahnya.

"Pergi dari sini!"

Karen menarik tangan Jack, membawanya menuju belakang sekolah yang cukup sepi sehingga mereka dapat membahas hal yang bersifat privasi.

"Dengerin aku!" ucap Karen dingin.

Kali ini Karen marah dengan Jack, dia tidak suka Jack yang kasar. Ia tak suka cowok yang kasar apalagi membesar-besarkan masalah.

"Aku benci kamu, Jack. Selesaikan masalah dengan baik-baik, jangan pake tangan!" bentak Karen menatap Jack tajam.

Jack hanya berusaha bersikap tenang, jantungnya berdebar melihat Karen yang semarah ini. Jack tak punya maksud untuk membuat Karen semarah ini.

"Ren, dengerin aku dulu.."

BARA POSSESSIVUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang