40 : Teman Baru

1.7K 169 23
                                    

Erix dan Haruka tiba di tempat berkumpulnya pasukan shensin, tempat di mana Lucius ditinggal. Tapi, hanya ada beberapa orang shensin saja di sana. Lima diantaranya adalah shensin yang membantu Erix saat mengalahkan Kraken; yaitu seorang samurai, wanita penyihir, dua shensin full armor yang masih berbaring dan wanita berambut hitam yang makin ke ujung makin putih. Ada juga Tias yang terlihat senggang, ia duduk di sebelah Lucius yang sedang terluka. Dan dua shensin yang memiliki hewan fantasi disekitar mereka. Total ada sembilan shensin di sana.

Tias dan wanita berambut hitam bercampur putih segera mendekat saat melihat Rodin yang tampak terluka.

"Kalian berhasil mengambil kembali Haruka, syukurlah," ujar Tias. Ini kedua kalinya ia tidak bisa membantu dalam penyelamatan temannya itu.

"Lalu, apa yang terjadi pada serigala bodoh ini?" tanya wanita berambut hitam dan putih.

"Dia hanya kelelahan," jawab Erix, lalu ia membaringkan Rodin dekat dengan dua shensin full armor.

Haruka segera menghampiri Lucius dan mengengecek kondisi pelayan temannya itu. Melihat begitu kurusnya Lucius, Haruka tidak menyangka hal ini busa menimpa pemuda itu. Ia terlihat sangat sedih.

Terbujur kaku seperti mumi, tubuhnya begitu kurus seakan semua cairan habis dari tubuh itu. Lucius terlihat sangat lemah, ia hanya tertidur dengan nafas yang pendek. Erix dan Haruka sangat prihatin dengan kondisi teman mereka tersebut. Bahkan ingin sekali air mata Erix tertumpah namun, ia tahan karena ia percaya Lucius akan baik-baik saja.

Terbesit sebuah cara di benak Haruka untuk menyelamatkan Lucius. Segera ia membongkar tas kecil yang ia bawa dan mengobrak-abrikan isinya.

Ia sedang mencari sebuah ramuan hebat. Ramuan sakti yang dikemas di dalam sebuah botol kaca kecil yang cantik. Ramuan yang ia dapat dari Meyfa Kimberlie. Setelah ketemu, segera ia meminumkan ramuan tersebut ke mulut Lucius.

Haruka menuangkannya dengan perlahan dan Lucius meneguknya sedikit demi sedikit.

Dalam beberapa saat, ramuan itu tidak memberikan reaksi. Tapi, beberapa detik setelahnya, tubuh Lucius sedikit berguncang seakan ada ledakan kecil di dalam tubuhnya itu. Setelah itu, pancaran cahaya yang berkilauan muncul dari perut, lalu melebar dan membalut tubuh Lucius.

Secara perlahan, tubuh pelayan itu mulai mengisi. Kerutan-kerutan yang menandakan tidak adanya darah di tubuh, kembali kencang dan sehat. Lucius terlihat membaik dengan tubuh yang kembali bugar.

Hasil yang yang sangat luar biasa. Semua shensin di sana terpukau dengan fenomena tersebut. Pancaran cahaya menyembuhkan pemuda itu dengan perlahan. Lalu, cahaya itu menghilang meninggalkan tubuh Lucius yang sudah kembali normal.

Tias segera menghampiri Haruka. "Haruka, Bukankah itu Greater Elexir? Dari mana kau mendapatkannya? Ramuan itu adalah ramuan langkah. Jika ada pun, harganya pasti sangat mahal."

"Master Kimberlie yang memberikannya padaku," jawab Haruka.

"Maksudmu, Master Meyfa Kimberlie?" tanya Tuas lagi, Haruka mengangguk mengiyakan. "Itu wajar saja. Dia memang orang yang baik."

Lucius membuka matanya dengan perlahan. Wajah pertama yang mencul dalam pandangannya adalah wajah Haruka yang tampak cemas. Ia menolehkan sedikit kepalanya dan menemukan orang yang dicari. Wajah tuannya itu terlihat seperti wajah yang menahan tangisan, membuatnya terklihat aneh juga lucu.

Merasa tubuhnya telah pulih, pelayan Erix itu mencoba untuk duduk. "Maafkan aku, Tuan. Karena sudah membuat Anda cemas."

"Mau bagaimana lagi. Kau diserang dengan tiba-tiba. Siapa pun dia, jika berada di posisimu, pasti mengalami hal yang sama," ujar Erix.

Dungeon HallowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang