Bandoeng 25

359 31 5
                                    

ºMARAH?º

Aku sudah menanti-nanti sedari tadi. Katanya dia mau datang setelah magrib, tapi sampai sekarang sudah Isya belum juga keliatan batang hidungnya. Kurebahkan diriku di sofa setelah mengambil ponselku dari atas nakas.

Aku merasa sedikit takut karena rumah sepi sekali. Oma sedang keluar bersama Tante Ani, katanya mereka pergi sebentar, tak tahu mau kemana.

Mia
Belum keliatan batang idungnya!
Kemana sih ☹

Pacar Aneh
Mungkin kamu lupa bahwa kamu sedang punya pacar hidung belang eh hidung pesek 😁

Aku sedang kesal tapi aku tetap tak bisa mengelak bahwa aku ingin tertawa, jadi aku cuma bisa tergelak singkat sekali.

Mia
Ada ngakak-ngakaknya tp tetep kesel😒

Tak lama setelah kubalas handphoneku bergetar panjang, dan kulihat tulisan Pacar aneh is calling. Tanpa pikir lagi segera saja kujawab.

"Dimana kamu?" Langsung kutanya dia dengan sedikit kesal.

Kudengar ia terkekeh singkat.
"Di jalan, sedang nongkrong sama kawan-kawan." Memang terdengar ramai di ujung sana tempat dia berada.

Aku menghela napas panjang sebagai bentuk luapan rasa jengkel. Aku tidak melarangnya, lagi pula ini malam senin. Dia tidak wajib apel. Tapi, bagaimana pun aku sudah menunggunya.

Kau tahu aku sudah membuatkan jadwal untuk dia. Malam minggu wajib apel! Malam senin sampai malam kamis itu boleh-boleh aja kalau mau main, tapi kalau tidak datang juga tidak papa kecuali jika mendesak. Dan malam senin ini termasuk mendesak, sebab aku rindu.
Sedangkan malam jum'at dan malam sabtu itu wajib libur. Kuberi dia waktu untuk menikmati dunianya.

"Oh yaudah, tapi cepat ke rumah ya..." sahutku.

Dia bergumam agak lama.
"Mmm... aku gak dateng yah?"

"Kenapa?"
Kok, aku merasa kecewa berat.

"Aku agak marah sama kamu soalnya," katanya.

"Kenapa? Salah aku apa?"
Serius dia membuatku parno, jantungku bahkan sampai deg-degan.

"Gak salah sih, cuma takut gak enak sama yang tadi sore apel, hehe."

"Maksud kamu?" Kutanya dia tapi sambil memikirkan, siapa yang dimaksudnya.

"Yang tadi sore..."

Tidak cukup lama untuk menemukan maksudnya. "Irhan?" kutanya.

"Iyap! anda emang golongan jenius!"

"Iiihh kamu apa sih!"
"Itu cuma jenguk aja... wajar kan kalau teman jenguk teman?"

"Hmmm... iya sih, haha."

"Yaudah! Jangan marah ya..."
"Sini! Aku kangen..."

"Mau sih, tapi masih ada marah-marahnya gitu, hehe."

"Gak seru ah!"
"Kenapa marah? Cemburu kamu?"

"Hahaha, iya kali... gak tahu, apa ini rasanya cemburu."

"Cemburu itu mah haha, kamu cemburu kalau begitu berarti???"

"Berarti?" Dia malah balik bertanya.

"Cinta!" jawabku lalu aku tertawa.

"Kalau begitu berarti bukan begini..."
Kau pahami saja sendiri apa maksud ucapannya ini, hihi.

(From) BandoengWhere stories live. Discover now