80.|| Terbang Tak Terjangkau||

165 8 1
                                    

Halo selamat malam minggu

Sayang banget sama nih cerita, rasanya nggak mau kehilangannya tapi gue harus tamatin buat kalian.
Nggak kerasa, ya udah di ujung cerita.
Nggak lupa juga mau ngucapin terimakasih banyak buat kalian semua yang udah bantu ramein entah melalui dengan cuma baca, Vote bahkan komentar.

Siapin musik sad nya. Siapin juga posisi ternyaman kalian.
Nanti setelah selesai screenshot part /bab paling kalian suka dan kirim ke gue ya.
Di mohon juga buat ngerekomdasiin ke temen-temen kalian supaya bisa diskusi tentang ceritanya 😭🤣

Untuk adegan di cerita ini jangan di tiru ya! Sebab, semua perbuatan akan ada balasan.

“Sungguh, kali ini aku mohon, ambil nyawa ku karena aku tak sanggup menahan nya lagi, Tuhan ”
_Lea_

Happy reading

________________________________

Barang-barang berserakan di ruangan itu. Cahaya yang menerangi ruangan itu juga redup. Samar -samar Lea mendengar suara kikikkan tawa yang tengah menuju ke arahnya.

Lea berusaha melepaskan tali yang mengikuti tubuhnya di kursi kayu tengah-tengah ruangan sempit itu.

"Wah, udah bangun? " tanya nya dengan senang saat melihat Lea.

Lea membelalakkan matanya tak percaya saat mengetahui siapa yang kini berada di ambang pintu sana.

"Halo Lea... Gimana kabarnya? Sakit nggak keserempet motor? Harusnya ketabrak dan kelindas tapi gue nggak mau lo mati dengan cara itu. Gue mau, lo mati di tangan gue sekarang juga! ".

Dengan sebuah pisau yang sangat tajam di tangan kanannya, ia mendekati Lea yang terlihat mulai panik.

" Jangan macem-macem lo, Len! ".

Helen serta Olive dan Intan tertawa mendengar itu. Mereka bertiga melihat wajah ketakutan Lea dan itu membuat mereka semua semakin senang.

" Kenapa? Takut? "Helen menggores kan pelan pisau tajam itu ke kulit tangan Lea, sekali gerakan sudah membuat tangan Lea memerah.

Lea menggeleng. " Gu-gue nggak takut! ".

Plak

Wajah gadis itu tertoleh ke kanan. Tawa kembali tersembur dari mulut ketiganya.

" Hahahaha! ".

" Kenapa lo semua ngelakuin ini? Apa salah gue?"

Mendengar pertanyaannya Lea itu membuat Helen kembali membungkukkan badannya untuk menyetarakan dengan tinggi Lea.

"Lo tanya kenapa kita ngelakuin ini? "

Nafas Lea mulai tak beraturan karena takut dan sakit hati menjadi satu saat itu juga.

"KARENA GUE SUKA SAMA AGRA!".

Helen menendang ember dengan keras hinga membuat Lea kaget.

Lea kembali fokus pada ucapan Helen. Ternyata Helen suka pada Agra? Mengapa Lea baru tau sekarang?

" Gara-gara lo gue jadi gagal buat dapet kesempatan ngedeketin Agra. Lo tau kalo gue temenin lo karena gue mau caper di depan Agra tapi lo malah tau rencana itu sebelum gue ngelakuin nya! ".

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang