16. || Beruntun ||

68 6 4
                                    

“sebuah masalah akan menjadi masalah di selanjutnya. Begitupun kebohongan akan terus menjadi kebohongan dan bahkan menjadi kebohongan besar ketika tak mau mengatakan kejujuran”

___________

"Le lo kenapa sih? Lo kok gue panggil nggak berhenti? " Tanya Agra setelah mengejar Lea yang sedari tadi di panggilnya namun bukannya menghentikan langkah malah semakin cepat.

"Eh maaf, gue nggak denger. "

"Hah? Nggak denger? Gue teriak sekencang itu lo nggak denger? ".

Lea mengangguk.

" Oke lupain aja. Nanti pulang bareng gue, ya "pinta Agra.

Sebelum menjawab, Lea menatap Raya yang berdiri di samping nya seolah meminta masukan apakan Terima atau tidak. Dalam hati Lea sudah menyiapkan satu jawaban yaitu tidak namun Raya justru mengangguk dan berkata. " Ikut aja. Jagain Lea, ya ".

Setelah mengatakan itu, Raya pergi melanjutkan langkahnya.

" Oke, nanti gue tunggu di tempat biasa ".

" Iyah. Gue pergi dulu, "Lea mengejar Raya yang belum jauh darinya.

Agra masih berdiri mematung sembari menatap kepergian dua gadis itu. " Raya, "gumam Agra.

Agra mempunyai pikiran jika mereka memberi tahu pada Raya atau lebih parahnya Raya sudah memberi tahu Lea? Tetapi jika iya Lea pasti akan marah dan membencinya.

*****

Sekarang ini jika Raya tak pulang bersama Lea pasti gadis itu akan merasa khawatir jika di hadang segerombolan laki-laki kemarin. Tapi Raya merasa dirinya aman karena sekarang sudah hampir sampai di rumahnya.

Raya yang mengunakan helm full face mengernyit saat melihat motor ninja warna hijau dan sebuah mobil terparkir di halaman rumahnya.

Motor hijau itu membuat Raya teringat seseorang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Motor hijau itu membuat Raya teringat seseorang.

Benar saja, saat Raya memasukan motornya di halaman rumah sudah ada beberapa lelaki yang kemarin menghadang nya. Kali ini justru lebih banyak.

Terlihat mereka berjumlah 10 dan berada di teras rumahnya. Nampaknya orang rumah juga sudah tau kedatangan mereka, buktinya ada air minum dan banyak makanan di meja teras.

Raya pun turun dengan tatapan yang tak lepas dari mereka semua. Melihat kedatangan Raya membuat kesepuluh laki-laki itu berdiri seolah menyambutnya.

"Ngapain kalian ada di sini? " Tanya Raya dengan tatapan tak suka. Ia tak mengenalnya namun mengapa mereka mengganggu nya dan bahkan sampai datang ke rumahnya. Sebenarnya siapa mereka? Dan dari mana mereka mengetahui rumahnya? Pikiran itu terus ada di kepala Raya.

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Where stories live. Discover now