44.||Gadis Dengan Deritanya||

75 3 0
                                    

Halo malam... Sehat selalu buat kalian yang baca cerita ini.
Nggak mau banyak intro dan maaf malam ini up nya kemalam.

Happy Reading

Buat yang lagi cape semoga masih mampu bertahan. Buat yang lagi nahan sabar semoga dapat imbalan dan keadilan dan buat yang lagi sedih semoga di berikan kebahgiaan

___________________


Pukul delapan malam, Lea baru bisa merebahkan tubuhnya. Hari ini cukup melelahkan bagi Lea. Dirinya yang baru menjadi murid di sekolah baru nya harus sudah di suguhi tugas matematika dan dirinya baru bisa beristirahat sekarang. Lea membuka room chat dan mencari nama Agra. Ia ingin memberi tahu Agra bahwa dirinya akan tertidur. Lea takut Agra khawatir karena tak mendapat kabar dari nya setelah pulang sekolah tadi. Setelah beres dengan urusan Agra, matanya yang sudah mengantuk dan tubuhnya yang benar-benar sakit gadis itu rebahkan di kasur empuk kamarnya. Lea segera menarik selimut dan hanya lampu yang ada di meja saja yang Lea matikan. Lea adalah tipe anak yang tak bisa jika tidur sendirian lampunya di matikan. Kita tahu Lea takut kegelapan.

Membaca doa tidur dan sudah bersiap untuk memejamkan mata. Tiba-tiba saja, matanya yang sudah ingin memejam harus kembali terbuka saat Freya membuka pintu kamarnya dengan sangat keras. Lea bahkan di buat kaget oleh hal itu.

"Dasar lo benalu! Nggak cukup bikin keluarga gue hancur sekarang lo bikin Bang Rangga di usir? Emang cewek bangsat! " maki Freya dengan emosi yang membara. Lea yang tak tahu dan bingung terbangun dari duduknya dan menghampiri Freya.

"Maksud lo? Gue nggak tau? " tanya Lea dengan kening mengkerut bingung.

Plak

Lea tertoleh saat dirinya mendapat tamparan keras dari Freya.

"Nggak tau? Nggak tau atau pura-pura nggak tau? Lo, kan yang udah bikin Bang Rangga di usir sama Ayah! Kalo bukan karena lo, Bang Rangga nggak bakal di usir! " bentak Freya.

"Kenapa? Apa salah gue? ".

" Masih nanya? Lo masih nanya? "Kesal, Freya bener-bener di buat habis kesabaran saat berhadapan dengan Lea. Freya dengan keras menjambak rambut panjang Lea hingga gadis itu mengaduh kesakitan dan meminta di lepaskan.

" LO ITU BEGO! LO BENALU! LO PEMBAWA SIAL BUAT KELUARGA GUE! ".

" GUE BENCI SAMA LO, LE! ".

" Aaauu... Sakit, lepasin, Fre. Sakit... ".

" SAKIT? INI NGGAK SEBANDING DENGAN APA YANG LO LAKUIN BUAT KELUARGA INI! ".

" Gue mohon, lepasin gue. Sakit... "rintih Lea.

" SAKIT YANG LO KASIH KE GUE LEBIH DARI INI! LEBIH DARI INI! ".

" LO HARUS NGERASAIN SAKITNYA LEA! LO HARUS JADI GUE! GUE BENCI LO! GUE BENCI SAMA LO, LEA! "teriakan Freya sangat keras hingga gendang telinga Lea seakan ingin pecah.

Freya mendorong tubuh Lea hingga jatuh ke lantai. " Cari kakak gue sampe ketemu! Jangan harap lo bisa balik ke rumah ini sebelum lo bawa bang Rangga balik! "perintah Freya.

Freya menarik tubuh Lea untuk segera bangun. " AYO CARI! CARI BANG RANGGA! ".

Mau tak mau, Lea mencarinya. Gadis itu mengambil kontak motornya dan pergi tanpa sempat membawa jaket. Freya terus mendorong tubuh Lea dan memintanya untuk cepat-cepat. Entah apa yang di lakukan Fero dan Lena, yang jelas mereka berdua tak keluar meski mendengar ke ribuan itu.

Malam semakin gelap tapi Lea terpaksa harus menyisir jalanan yang gelap dan sepi sendirian. Ia harus menemukan Rangga. Ia sendiri bingung mengapa Ayahnya mengusir Rangga dan salah apa yang telah ia perbuat? Rangga pergi tanpa mengucapkan alasannya bukan?

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] On viuen les histories. Descobreix ara