30. ||Rencana||

54 4 0
                                    

Udah malem masih aja upload cerita, kaya nggak ada hari esok aja.

Heheheh, sebenarnya sesuai janji sih bakal upload setiap hari dan saya juga yakin pasti masih ada yang lagi baca cerita bahkan sampe tengah malem nanti.

Buat kalian, jangan lupa jaga kesehatan dan istirahat yang cukup.

Happy Reading guys!

______________________

Pandangan Agra tak lepas dari Nara. Setelah cukup lama, kini Agra bisa melihat pacarnya dengan riasan sangat cantik. Dulu, saat Nara belum di rawat di rumah sakit gadis itu selalu pergi dan berdandan cantik.

"Ra... "

"Hmm? ".

" Lo cantik banget, "Ujarnya yang membuat Nara menatap Agra. Tak lama kemudian pipi gadis itu bersemu memerah.

" Lo juga ganteng. Agra pacar gue pasti ganteng lah, "jawabnya.

" Gue kangen keluar kaya gini bareng lo".

"Gue juga, Gra. Gue juga kangen banget. Gue seneng banget bisa dinner bareng lo di tambah lo nyiapin ini semua yang bikin gue bener-bener terpukau, Gra. "

"Janji bakal ajak gue dinner lagi, ya? " Nara mengulurkan jari kelingking nya di hadapan Agra.

Dengan cepat Agra menerimanya. "Gue janji bakal ajak lo dinner lagi ".

Senyum malam itu terpancar dari raut keduanya. Rembulan dan angin malam yang sejuk juga menambah syahdu suasana di antara mereka. Dinner kali ini berjalan dengan lancar.

" Sekarang aja, Bos. Mumpung penjagaan nggak terlalu ketat. Senjata udah gue siapin tinggal nunggu perintah lo, "ujarnya.

" Jangan dulu! Biarin mereka bahagia. Gue mau bunuh tuh cewek secara perlahan. "

"Ayo cabut! ".

Meski kesal, ia tetap pergi dan menyusul Bos nya. Ia sendiri sangat geram karena Bos nya selalu mensia-siakan kesempatan.

*****

" Lea ayo sarapan dulu, "ajak Lena. Namun kali ini Lea tak menghiraukan Lena dan pergi dengan cepat sebelum ia tercegah lagi.

" Lea! Berhenti kamu! "Teriak Lena tetapi hasilnya sama, Lea tak menghiraukan Ibunya dan mengendari motornya untuk menuju kesekolah.

Lena kembali ke meja makan dengan kesal. Ia bahkan protes kepada suaminya karena tak pernah memarahi Lea sebagai salah satu bentuk didikan agar tak melakukan hal seperti tadi.

"Mas! Kamu kan Ayahnya. Kamu kepala keluarga di sini, harusnya kamu bilangin ke Lea kalo perlu kamu hukum dia kaya Rangga! ".

Rangga yang di sebut namanya hanya menatap sekilas lalu kembali melanjutkan makan.

" Iyah, nggak tau di kasih pelet apa Ayah bisa jadi lembut banget ke Lea. Dia itu udah kurang ajar sama Ayah dan Bunda. Itu nggak bisa di biarin Ayah! Karena Ayah kandung meninggal jangan di jadiin alasan. Ayah mau nanti Lea makin ngelunjak? "Taut Freya sama marahnya dengan Lena.

" Bener apa kata Freya mas. Didik Lea jadi kaya Freya. Lea harus tiru Freya. Kalo kamu sebagai kepala keluarga nggak mau bertindak biar aku yang ibu kandungnya kasih dia pelajaran! ".

" Bunda,Freya... Lea itu lembut, Lea harus didik dengan lembut. Kasian dia kalo harus di marahi. Lagian saat ini Lea butuh sosok Ayah dan Aku mau coba jadi Ayah buat Lea. Aku mau di anggap sama Lea. Biarin aku lakuin hal itu. Aku jamin Lea nggak bakal ngelunjak nantinya, tenang aja! "Jelas Fero memberitahu Anak dan istrinya.

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Where stories live. Discover now