63.||Raga Rizvanza||

64 2 0
                                    

Halo selamat malam...

Langsung saja karena malas basa! -basi kita keluar kan kata-kata nya.

“Jangan pernah menilai seseorang dari penampilan nya saja. Terkadang, manusia yang selalu tertawa, itu yang paling menyimpan banyak luka ”

Happy Reading

______________________

Raga membuka pintu di kamarnya yang menghubungkan dengan balkon. Saat pintu itu di buka, dengan segera udara sejuk menerpa mereka. Bahkan, Lea yang mengenakan topi segera memegang nya agar tak terbawa angin.

Mereka berdua menatap ke depan, tepatnya menatap bulan dan taburan bintang-bintang dengan berdiri di pembatas.

"Indah banget, ya, Ga... " ujar Lea yang menikmati hembusan angin.

Untuk menjawabnya, Raga hanya melemparkan senyuman.

"Lo tau, Le? Ini tempat favorit gue ".

" Oh, ya? Lo pasti sering curhat ke bulan atau nggak bintang, iya, kan? ".

Raga menoleh ke arah Lea dan tersenyum.

Lea mengambil nafas panjang dan kemudian kembali melanjutkan ucapan yang lebih ke arah pertanyaan. " Ga... "panggil Lea.

" Hm? ".

" Tadi... Gue denger Mama lo bilang lo harus minum obat? Obat apa, Ga? "tanya Lea dengan ekspresi biasa saja, bahkan di barengi segaris senyum.

" Oh itu, obat.. Eee... Maksud Mama gue itu vitamin! Ya, vitamin! ".

Lea merasa aneh dengan ekspresi Raga yang terlihat gelagapan dalam menjawab. Bukankan bisa saja Raga menjawab dengan biasa tanpa sepanik itu?

" Oh vitamin, gue kira obat apa. Emang, lo kenapa sampe harus minum vitamin segala? ".

" Ah nggak papa, Mama dari gue kecil selalu rutin kasih gue vitamin sampe gue sebesar ini pun harus tetep minum vitamin".

Lea mengangguk dan memfokuskan pandangan nya ke depan lagi. "Mama lo baik, ya, Ga. Perhatian ".

" Mama lo juga, kan? "tanya Raga.

Lea menutup matanya sedetik sebelum ia kembali bersuara. " Tentu. "

"Tentu enggak, " Sambungnya dalam hati.

"Sukur deh ".

" Lo tau, Ga? Kalo Mama lo sering ingetin buat minum Vitamin, beda sama Bunda. Bunda selalu ingetin gue kalo dia sayang banget sama gue dengan kata-kata nya yang manis."

"Bunda juga selalu nyuruh gue buat makan yang banyak biar kenyang.... "

"Bahkan, Ayah, Ayah selalu usap pipi gue dengan lembut".

"Keluarga lo se harmonis itu, Le? Kemarin waktu lo hilang dan gue sama Agra datang ke rumah buat kasih tau kalo lo hilang mereka semua kok biasa-biasa aja. "

Lea yang tenang sedikit terlihat panik saat mendapat pertanyaan itu. "Oh itu, Bunda sama Ayah cerita kok, bahkan mereka minta maaf karena saat itu Bunda sama Ayah lagi bertengkar masalah kecil. Tapi, pas gue di rawat Bunda sama Ayah sampe ninggalin kerjaan mereka demi nemenin gue di rumah sakit ".

" Gue salah sangka, gue kira keluarga lo... Maaf, Le".

"Nggak papa, Ga. Keluarga gue baik, mungkin karena dulu Agra pernah berantem sama Ayah jadi keluarga gue kurang suka pas Agra datang, tapi perlahan mereka bolehin hubungan gue sama Agra kok ".

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Where stories live. Discover now