57.||Lea Di Culik||

61 2 0
                                    

Halo selamat malam... Saya up lagi nih cerita nya.

Entah kenapa sekarang jadi males nulis padahal pengen banget tamatin cerita ini.

Semoga, kalian semua masih setia nunggu ceritanya, ya

Happy Reading

____________________

Agra:
Nanti malem ketemuan yuk? Gue kangen sama lo, Le

ucap Lea saat membaca pesan masuk dari Agra. Akhirnya, setelah sekian lama ia di buat feeling lonely akhirnya Agra mengabari nya nya lagi.

Lea segera menyetujui ajakan Agra dan bergegas mencari pakaian yang akan ia kenakan.

Setelah beberapa menit mengobrak-abrik lemari bajunya, Lea tak menemukan yang pas untuk ia gunakan nanti malam. Dengan tiba- tiba, Lea jadi teringat pada Raya. Gadis itu selalu membantunya dalam merias diri. Bahkan, Lea tak perlu bingung memilih baju untuk ia kenakan karena sudah di persiapkan oleh Raya. Tak perlu khawatir intinya, selera Raya dan dirinya hampir sama.

"Lo lagi apa, Ray? Sama kaya Agra, setelah beberapa hari ngehilang dan sekarang bisa berhubungan lagi. Seperti itu juga gue berharap ke lo. Semoga lo bisa kembali lagi, " ucap Lea.

"Kalo lo ada di sini, pasti gue aman-aman aja, Ray. Gue yakin, orang yang pertama bakal ngebela gue kalo di bully sama Jihan itu pasti lo".

" Harusnya... Sebelum pergi ajarin gue jadi kuat dalam segala hal kaya lo, Ray".

Setelah mengucapkan itu Lea pun berjalan ke meja belajarnya.

Lea mengambil sebuah buku catatan miliknya yang tersimpan di tengah-tengah buku pelajaran nya. Lea terduduk dan mulai mengisi lembar kosong di buku catatan nya.

*****

Lea, ia telah berdandan rapi dan cantik dengan setelan serba biru kesukaannya. Lea juga terlihat sangat cantik dengan tambahan hills yang cukup tinggi.

Meski susah dan baru pertama kalinya, tetapi itu tak membuat Lea menyerah. Gadis itu masih berusaha untuk bisa berjalan dengan hills meski beberapa kali kesleo.

Lea berjalan menuju halte bus. Sebenarnya bukan untuk naik bus melainkan untuk naik taksi. Lea di beri uang oleh Rangga tadi. Sungguh, Rangga menjadi sangat baik akhir-akhiran ini.

Celingak-celingukan ke kanan dan kiri mencari taksi yang akan ia naiki. Namun, bukannya sebuah taksi yang ia lihat, melainkan circle Jihan. Ya, Jihan, Audi, Greal dan juga Sisca berhenti tepat di hadapannya. Bahkan, mereka semua memandang Lea dari atas sampai bawah dengan tatapan yang Lea artikan sebagai menghina penampilannya, Maybe.

"Wih wih wih... Orang gila mau kemana? Keluyuran? Wah bahaya. Orang gila kaya lo harusnya di kurung di rumah! " ucap Jihan begitu jelas mengarah padanya.

Lea diam tanpa ekspresi. Jika jujur memang perkataannya menyakitkan tapi itu tak seberapa.

"Cantik banget sih, mau ngelonte, ya? " tanya Sisca yang lebih ke arah menghina.

Lagi dan lagi tak Lea acuhkan. Melihat sebuah taksi melaju ke arahnya langsung di hentikan oleh Lea.

Lea sudah membuka pintu taksi itu namun segera di tutup kembali oleh Jihan.

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Where stories live. Discover now