45.||Nasib 45||

70 3 0
                                    

Part spesial 45.
Harusnya ini up kemarin tapi mood menulis saya hilang lantaran ingin menulis cerita baru dan tidak adanya hubungan timbal balik dengan kalian.

Kita kupas lagi tentang 45. Btw, ini part kaya sejarah nggak sih?

Happy Reading!

____________________________

"Mager mager oy oy... Mager mager oy oy... Mager mager oy oy ma--".

" Mulut lo bisa diem nggak? "sewot Ghana.

" Ck! Gue mager, Na di markas cuma main handphone gini. Mana masih lama lagi waktunya buat perang sama mereka. Bisa di percepat nggak sih? Gue nggak sabar mau nonjok tuh wajah mereka. Waaaaciaaaaaaa wush! "Indra memperagakan gerakannya. Ghana yang sebenarnya bingung ingin apa namun tak ingin melayani Indra memilih diam dan mengacuhkannya.

" Ah nggak asik lo, Na. Biasanya juga lo ikutan sedeng ini kok diem aja, "ucap Indra.

" Bang mending main togel. Lumayan kalau menang, "taut Hito pada Indra.

Indra yang penasaran langsung mendekat dan memperhatikan Hito yang sedang beradu dengan handphone nya.

" Itu kalo menang dapat berapa duit? "tanya Indra sembari terus melihat Hito bermain dengan lincah.

" Kalo lo hoki bisa dapat jutaan! "ucap Hito memberitahu.

" Gimana cara mainnya? "tanya Indra lagi.

" Jangan mau, itu penipuan, "ujar Ghana ikut menimbrung.

" Penipuan gimana? Gue aja kemarin dapat lima ratus ribu, "jawab Hito memberitahu.

" Lo kalo di omongin nggak percaya, ya. Gue ini udah suhu! Suhu dalam segala hal! "ujar nya dengan percaya diri.

Indra dan Hito kompak memutar bola matanya.

" Bangun bro... Bangun, bangun, bangun... Cepet bangun! "dengan tiba-tiba dan tanpa aba-aba, Agra membangunkan mereka yang sedang tertidur rebahan.

" Kenapa, Gra? "tanya mereka panik.

" Selamat datang, Bos! "ucap Agra sembari mengangkat tangannya untuk hormat pada tamu yang berada di ambang pintu. Agra menghampirinya.

" Silahkan duduk, Bos "Agra mempersilahkan dan sempat mengusir Indra diam-diam dari tempat itu. Dengan kaca mata hitam dan topi koboy yang di kenakan nya membuat ia menjadi lebih berwibawa.

" Gimana kabarnya kakek, "sapa Indra sembari mencium tangannya.

" Kakak mata mu! Panggil saya Eyang! "perintah nya. Indra mengusap-usap kepalanya yang di pukul pelan oleh tongkat sang kakek yang Agra sebut dengan bos.

Razma, kakek Agra lebih tepatnya ketua Geng 45 yang pertama. Ya! Razma adalah orang yang pertama membuat Geng itu hingga kini di ambil alih oleh cucu nya yaitu Agra. Dulu, geng yang di pimpin Razma bukan bernama 45 tetapi Geng Raxyaza. Geng itu dulu menjadi awal terbentuknya 45. Kita menyebutnya Razma adalah penguasa pertama.

Geng itu dulunya pada saat di bentuk sangat ramai anggotanya bahkan bisa lebih dari anggota 45 sekarang. Dahulu, tentu Razma seseorang yang tampan dan juga kaya hingga bisa menjadi ketua Raxyaza.

Sejarah kelam pernah mencatat bahwa Raxyaza pernah membunuh musuhnya namun tak ada satupun anggota Raxyaza di penjara atau di tindak hukum. Hal ini lantaran pengaruh Razma yang sangat kuat. Bahkan, aparat hukum takut dan takluk pada Razma.

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Where stories live. Discover now