27.|| Kecupan Untuk Putri Tiri||

82 6 0
                                    

Sudah di bilang kalo baca jangan di loncat-loncat masih aja sama. Giliran nggak mudang ke cerita yang di salahin siapa? Penulisnya pastinya.

Happy Reading dan sehat-sehat buat kalian semua

__________________

"Ayah... Lea mohon... Bawa Lea... " Lirih gadis itu. Kini matanya sudah terpejam namun mulutnya tak henti-hentinya berkata meski sangat lirih.

Saat ini, laki-laki yang sering masuk ke kamar Lea bernama Rangga itu melihat tubuh Lea tergeletak lemas di depan jendela.

Rangga yang tak tahu dengan apa yang terjadi pada Lea mengamati dulu gadis itu.

"Hmmm... Dia nangis? Tapi apa hubungannya sama gue? " ujarnya ingin melangkahi Lea dan masuk rumah lewat kamar Lea.

"Tolong... " lirih Lea namun masih terdengar oleh Rangga yang membuat langkahnya terhenti.

Rangga yang ingin pergi segera membalikkan badannya dan menatap wajah Lea dengan lekat.

"Hei! Bagun! Lo ngigo ya? Bangun! " ucap Rangga sembari menepuk-nepuk badan Lea.

Rangga menjadi panik saat Lea tak menjawab ucapannya. Laki-laki itu berjongkok dan menempelkan tangannya pada kening Lea.

"Gila! Lo demam? " ujarnya saat merasakan panas di sekujur tubuh Lea.

Rangga mengangkat tubuh gadis itu menuju atas kasur dan segera keluar untuk mengambil air dan lap.

Rangga membuka pintunya dan sedikit terkejut karena Fero memergokinya lagi. Ya, ia ketahuan lagi kali ini. Rangga yang sedang khawatir dengan kondisi Lea memberanikan diri untuk mengompres gadis itu terlebih dahulu sebelum Fero menghukumnya seperti biasa.

"Ayah... Kali ini Rangga mau minta izin buat ngompres Lea dulu. Dia demam ".

Fero tak kaget bahkan tatapannya tetap tajam dengan tangan yang di lipat di depan.

" Rangga mohon... ".

" Ke gudang sekarang dan terima hukuman kamu!"perintah Fero.

Rangga tentu menolak, ia tidak ingin menghindari hukumannya tetapi ingin membantu Lea, "Rangga mohon, Yah. Lea demam badan dia panas! ".

" KE GUDANG DAN TERIMA HUKUMANNYA! "tegas Fero.

Rangga akhirnya menurut, ia tak akan bisa lepas dari hukuman Fero apapun alasan nya. Rangga berjalan terlebih dahulu ke gudang dan di susul Fero di belakang.

" Kamu cape kan Ayah hukum terus? Kalo gitu berubah! ".

Plak

" Mau sampai kapan kamu kaya gini, hah?! Ayah yang hukum kamu cape sendiri! ".

Plak

" Kamu nggak mau punya masa depan yang cerah? Kamu nggak mau punya uang sendiri hasil kerja? Mau sampai kapan bergantung sama orang tua? Kamu itu laki-laki Rangga! ".

Plak

" Push up 100 kali. Ayah pantau kamu dari CCTV! "Fero pergi meninggalkan Rangga di gudang itu sendirian. Sebelum melanjutkan langkah nya, Fero tak lupa mengunci pintu gudang agar kejadian kemarin tak terulang.

setelah selesai dengan urusan Rangga, kini Fero ke dapur untuk mengambil air dan lap. Laki-laki itu lanjut berjalan masuk ke dalam kamar Lea.

Gadis itu masih menutup matanya. Namun dapat terlihat bekas tangisan di wajah Lea. Fero segera duduk dan mulai melakukan nya. Laki-laki itu mencelupkan lap bersih ke dalam air yang ia bawa dan memerasnya terlebih dahulu sebelum ia taruh di kening Lea. Lea merasakan nya, meski gadis itu tak tahu siapa yang melakukannya.

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora