20.|| Ketulusan Vs Kepentingan

82 5 0
                                    

Percayalah, ketika kita merasa satu-satunya namun ternyata salah satunya sangat menyakitkan. Bahkan mungkin akan menjadi trauma ketika ingin melangkah ke tahap selanjutnya "

Eaaaaa... Pas baca komen ya! Kalo udah baca vote nya jangan lupa

Yang belum follow akun ane atau mau follback? Boleh DM aja ke sini penaawam klik aja

_____________

"Gue titip Lea sebentar. Gue harus pergi karena ada urusan mendadak. Jangan lo pada apa-apain! " ujar Agra dengan nafas terengah.

"Oke, " jawab Raga mewakili kedua temannya.

Setelah mendapat persetujuan, Agra menatap Lea dan menangkup kedua tangannya di pipi Lea.

"Gue pergi bentar ya. Maaf, nanti kita lanjut perjalanannya. "

Lea tersenyum dan mengangguk. Jujur, Lea merasa kecewa karena Agra membatalkan acara jalan-jalan yang harusnya mereka lakukan sekarang.

Seperginya Agra, ketiga Inti 45 itu menatap Lea, Lea yang masih fokus pada Agra terkejut saat melihat ketiganya.

"Duduk! " ujar Raga menetralkan semuanya.

Hening. Tempat itu sangat sepi.

Mereka bertiga, lebih tepatnya berempat canggung dan kikuk untuk saling berinteraksi. Mereka semua akhirnya memilih diam dan hanya berani mencuri pandangan tanpa berani bertatapan langsung.

"Lo udah makan? " Tanya Indra yang di jawab anggukan oleh Lea.

"Lo tanya gitu mau kasih makan atau gimana? " Ghana balik bertanya.

"Ya... Cuma basa-basi aja sih. Kasian kan nggak ada yang ngajak ngobrol".

Raga berdiri dari duduknya yang langsung di ikuti oleh kedua temannya.

" Lo berdua ngapain? "Tanya Raga saat melihat Indra dan Ghana ikut berdiri.

" Ikut lo lah. Lo mau ke mana? "Indra.

" Duduk! Gue berdiri karena pegel aja. "

Keduanya terlihat malu, namun Lea tak akan menertawakan mereka dan mereka kembali bersifat sok cool.

Mereka bertiga kompak membuka handphone dan sibuk dengan dunia maya nya.

Grup dadakan

Raga
lo berdua ajak ngomong kek. Cari topik kek
Kasian.

Indra
cari topik? Gue kaga kenal topik

Raga dan Ghana kompak menatap dengan tatapan tajam pada Indra.

"Sorry, gue cuma bercanda, " jawab Indra di sertai cengiran.

Lea menatap mereka, sempat terlintas pertanyaan di benak Lea  mengapa tiba-tiba Indra mengatakan hal itu padahal sedari tadi mereka terdiam?

Grup dadakan

Raga
Na, lo coba ajak ngobrol

Gue? Ngobrol apa anjir? Gue kaga ngerti
Kalo sama cewek harus ngobrol apa

Raga
kelamaan jomblo. Lo aja Ndra
Gue tau lo itu rajanya gombal, gombalin kek

𝗔𝗚𝗥𝗔𝗟𝗘𝗔 [𝗖𝗜𝗡𝗧𝗔 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗕𝗨] Where stories live. Discover now