Sontak aku melepaskan tanganku dan menghempaskannya. Mataku melotot melihat lehernya yang terbakar dan mengeluarkan asap seperti daging yang baru dibakar.

"Dia punya api, menjauhlah!" Ucap orang itu dengan terbatuk-batuk. Lehernya sedikit menghitam dan beberapa daging terkelupas dari sana.

Dua orang di depan yang sudah menyentuhku menjauh dan melihatku sebagai monster. Berbeda dengan seseorang di kiriku yang masih ngeyel dan menatap jengah pada kedua temannya.

"Apa kalian bodoh? Dia hanya manusia, lemah dan tidak bisa melakukan apa-apa! Kalau begitu aku yang akan menikmatinya sendiri."

Tanpa aba-aba, dia langsung menindih ku dan membuka bajuku dengan kasar hingga kini hanya tersisa dalamanku. Dapat kulihat matanya yang menatapku mesum dan tidak sabar untuk memakan ku.

Bukannya takut, aku malah merasa marah dan kobaran api itu semakin mengelilingiku.

Baru saja akan mendekatkan kepalanya pada leherku, aku sudah menindihnya dan mencekiknya tanpa ampun. Entah mendapat kekuatan dari mana, tapi aku merasa dia sangat lemah.

Api yang menjalari tubuhku mulai terlihat hingga kini tanganku mengeluarkan cahaya orange dari sana.

"Ahh lepas! Sakit, panas, ahh!" Rintihnya mendorongku dengan sekuat tenaganya. Akan tetapi aku hanya merasakan pukulan kecil di tubuhku.

Aku semakin memperkuat cekikan itu hingga kulitnya perlahan-lahan terbakar dan terkelupas. Tidak berapa lama kepalanya lepas dari tubuhnya.

Kurasakan darah pria itu muncrat dari kepala hingga ke bagian tubuhku, membuatku terlihat seperti psikopat gila.

Namun aku tidak merasa bersalah sama sekali, malah tersenyum senang melihatnya mati.

Masih dengan keadaanku yang menangis dan mengenaskan. Aku tidak dapat mengontrol keinginanku untuk membunuh mereka tanpa ampun. Aku merasa kesurupan.

Mataku memutih dan pikiranku kosong.

Tanganku bergerak dengan sendirinya dan mengeluarkan kobaran api panas yang sangat dahsyat.

Tanganku bergerak dengan sendirinya dan mengeluarkan kobaran api panas yang sangat dahsyat

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Kalian semua harus mati!" 

Aku menatap tajam mereka yang tampak mundur menjauhiku. Dengan perlahan aku pun mendekatinya.

"Kabur! Kabur! Bangun, bangsat!" Ajak salah satu pria itu dan berdiri dengan cepat. Temannya yang masih shock, terpaku dan mundur dengan perlahan, seakan tidak mempercayai penglihatannya.

Seketika dia terbangun dan ikut lari dengan temannya. Sedangkan aku, masih diam di tempat dan menertawakan mereka yang lari seperti seekor tikus yang ketakutan.

Aku memegang pohon dan membiarkan api itu membakar pepohonan di sekitarku.

"Bunuh mereka," perintahku pada api itu yang dengan cepat membakar seluruh pohon dan rumput di sekitar sana.

Tanpa perlu repot-repot mengejar mereka, api ku yang akan melakukannya.

"Ahh! Panas!" Teriak mereka bersahutan saat api itu membakar seluruh tubuh mereka. Tidak ada jalan keluar dari hutan sini, aku membakarnya tanpa ampun.

Mereka tampak berlari ke sana kemari mencari air yang bodohnya malah membuat kobaran api itu semakin besar

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Mereka tampak berlari ke sana kemari mencari air yang bodohnya malah membuat kobaran api itu semakin besar. Dan tidak berapa lama, berubah menjadi asap.

Aku yang merasakan pusing teramat sangat, terduduk dan membiarkan tubuhku berada di tengah-tengah api yang ku buat. Rasanya panas tubuhku menyatu dengan api ini.

Bajuku sudah terbakar hingga kini aku benar-benar telanjang. Namun, rasanya hangat.

Perutku sudah mulai mendingan dan tidak sepanas tadi. Aku mengelusnya dengan lembut dan mengucapkan terima kasih. Ku yakin kekuatanku berasal dari sana.

Api itu berawal dari perutku yang terasa panas. Aku merasa mendapatkan kekuatan dari bayi ini.

Merasakan lelah, mataku refleks memejam dan tubuhku terlentang saking lemas nya.

Masih dapat ku dengar suara Bastian yang panik mencari ku. Namun, aku tidak bisa bergerak sedikit pun.

Tidak berapa lama, kurasakan tubuhku ditutupi oleh kemeja seseorang dan tubuhku melayang seperti ada yang menggendongku.

Aku membuka mata sedikit dan merasa lega Bastian yang melakukannya. Wajahnya tampak sangat khawatir dan menepuk-nepuk pipiku lembut, menyadarkan ku.

"Bebel, bangun! Astaga tubuhmu sangat panas. Kau hampir saja terbakar, bodoh. Aku tidak peduli lagi, aku akan membawamu ke Samuel. Hanya dia yang bisa menolong kita saat ini. Bertahanlah, Bebel."

-----------

EHEHEHEHEHHE

KEREN GAA?

YA KEREN LAHH LITTLE SAMUEL GITU LOH🌝🌝 (GUE BLOM TAU MAU NAMAIN SIAPA WKWWKWK) *SARANIN DONG

DANNN CONGRATS YANG BERHASIL NEBAK alfyhkeyyy 😚🥰😘🥳✨💖💞

BTW PADA SENENG GAAAAA BELLA BAKAL KETEMU SAMUEL LAGII???

TEBAKK REAKSINYA GIMANAA?

JANGAN LUPA VOTE COMMENTS YAA SYGG"KUU

LOVE YOUU🤍

Kidnapped By A Possessive VampireUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum