Teras 29

1.4K 185 14
                                    

Masalah Hidup

Dulu gue mikir, capek kerja mau nikah aja. Ternyata nikah lebih capek lagi ujiannya. Harusnya kalau capek kerja ya istirahat bukan nikah.

__________________


Foot Note:
¹ Walk In Guest: Tamu yang datang langsung ke hotel tanpa reservasi/booking via  online.

² RevPar: Revenue Per Avaibility Room atau rata-rata pendapatan kamar hotel.

³ CPOR: Cost Per Occupied Room. CPOR digunakan untuk mengetahui biaya per kamar yang dihuni.




“Untuk MoM hasil meeting kemarin sudah saya submit juga ke email anda.” Aku menginfokan hasil meeting kemarin bersama online travel agen.

Pak bos masih membolak-balik dokumen pengajuan yang perlu ditanda tanganinya. “Saya belum sempat baca emailnya. Hasilnya gimana? Berapa persen? Terus Pajaknya gimana?” Tanya Pak bos beruntun.

“Komisinya sendiri deal di 20 persen untuk kita. Awalnya mereka mengajukan hanya 15 persen, namun saya dan Yasmin langsung menolak sehingga kami meminta dinaikan jadi 25 persen. Setelah negosiasi yang cukup alot akhirnya final di 20 persen. Berhubung yang bekerjasama dengan kita saat ini adalah OTA lokal,-”

“Oh, OTA lokal?” Pak bos memotong.

“Benar, jadi untuk pajak penghasilan yang dibebankan pun itu PPH 23 sebesar 2 persen. Yang akan ditanggung pihak OTA.” Lanjutku menjelaskan hasil meeting.

Online travel agent pada dasarnya memiliki lingkup bisnis seperti agen travel konvensional.  Hanya saja sebagai pembeda, online travel agent membuka layanan yang berbasis digital. Di era teknologi yang semakin berkembang saat ini, orang-orang memilih akomodasi dan maskapai untuk menunjang perjalanan wisata maupun bisnis menggunakan layanan online travel agent dibanding harus walk in¹.

Selain itu keuntungan lainnya, konsumen juga memiliki banyak pilihan hotel maupun maskapai sesuai dengan kebutuhan dan harga yang ditawarkan pun macam-macam. Berdasarkan kemunculan online travel agent saat ini juga berpengaruh bagi occupancy hotel yang bisa meningkat hampir 100 persen. Namun seiring dengan meningkatnya occupancy diiringi pula dengan menurunnya RevPar². Terlebih untuk online travel agent asing yang badan usahanya belum memiliki izin. Ini sangat berpengaruh sekali terhadap PPH 26 yang seharusnya dibebankan pada OTA asing.

Selain itu penyebabnya bisa dikarenakan adanya potongan komisi, potongan harga dan juga apabila harga diturunkan untuk akuisisi tamu, terutama bagi VHO atau virtual hotel operator yang dapat menurunkan harga tanpa sepengetahuan pihak hotel. Hal tersebut juga atas dasar kontrak dengan VHO tersebut.

“Kalau ditinjau dari persentase okupansi belakangan ini, OTA lokal memang agak kurang peminatnya. Kebanyakan konsumen memilih OTA asing yang room ratenya fantastis. Sangat murah melebihi room rate yang ditawarkan OTA lokal.” Sabda Pak bos.

“Betul Pak. Tapi, setelah saya meninjau progres market mereka juga cukup tinggi. Mungkin tidak setinggi OTA asing, namun tidak begitu merugikan bagi pihak kita. Price list yang mereka tawarkan pun masih masuk ke cost.” Tepisku.

“Kamu sudah hitung CPOR³-nya?” tanya pak bos serius.

“Sudah. Saya, Mas Adit...,”

“Hmm...” Pak bos berdeham kencang. Aku menggaruk kening. Sepertinya ada yang salah.

Teras Kota (Overheard Beauty)Where stories live. Discover now