Teras 41

1.5K 269 38
                                    

Boss with Love Language


Di kantor sudah terbebani pekerjaan, masa pulang kantor masih tetap dikasih beban pekerjaan. Apakah ini yang dinamakan loyalitas tanpa batas?

_______________






"WHAT THE HELL???" Yasmin berteriak sambil melotot.

"Ini apa Zani?" Mbak Rara melotot kaget bercampur kesal.

Aku memasang wajah innocent. Mbak Rara, Yasmin, dan Ana sibuk saling oper handphone milikku. Saking banyaknya pertanyaan dari Ana maka kuputuskan untuk menunjukkan foto pernikahan aku dan El untuk menjawabnya.

"Gila ya ini anak! Bisa-bisanya nyembunyiin rahasia ini rapat-rapat." Umpat Yasmin.

"Lo kok gak kaget Rey dengar kabar mereka?" Tanya Ana pada Reynan yang tak peduli dengan kegaduhan para perempuan ini. Karena biasanya Reynan yang paling aktif dalam mencari berita seputar kantor dan warganya.

"Gue?" Reynan menunjuk dirinya sendiri yang langsung ditanggapi Ana dengan anggukan. Laki-laki pemilik lesung pipi itu malah tertawa membuat perhatian ketiganya beralih pada Reynan.

"Gue, Emil, sama Abyan udah tahu duluan." Ungkapnya.

"Kapan?" Tanya mereka kompak.

"Waktu kebakaran di atas."

"Kok lo gak ngasih tahu kita sih?" Demo Ana.

"Gue udah ngasih kode waktu lo nanyain siapa yang dibilang om sama Bhaga. Lo-nya aja yang gak ngerti-ngerti."

"D*mn... bisa-bisanya berita begini lo telan sendiri Rey?" Kesal Yasmin.

"Iya nih Reynan nyebelin banget." Sahut Mbak Rara ikut-ikutan menyalahkan Reynan.

"Woiiii human, kok lo pada nyalahin gue? Yang salah tuh ini orang..." Reynan menunjukku. "Dia ngancam-ngancam gue kalau sampai lo semua tahu, gue bakal habis sama lakinya." Sindir Reynan.

Aku hanya tertawa melihat kegaduhan mereka. "Sorry.."

"Kenapa sih lo takut banget kita tahu?" Tanya Yasmin masih sambil mengscroll galeri foto milikku.

"Gue rasa yang keberatan kita tahu itu... lo ya Zan? Bukan El." Terka Mbak Rara.

"Nggak gitu Mbak, kita emang sepakat aja buat gak ngasih tahu siapa pun dulu. Cuma gagal gara-gara dia udah gatel duluan  ngasih tahu sama nih lamtur." Giliran aku yang menunjuk Reynan tanpa beban. Sedangkan yang ditunjuk langsung mendengus kesal.

"Apapun alasannya gue gak peduli, yang jelas gue bersyukur lo gak bakalan nyangkut lagi sama tetangga gue." Ujar Yasmin.

"Maksud lo?"

"Iya, gue bersyukur banget sekalipun jodoh lo itu ternyata bos lo sendiri. Huh... gue lega lo gak perlu berharap lagi sama si Adit. Jujur aja gue udah gak respect sama dia setelah kejadian itu."

"Apaan sih lo? Lagian gue biasa aja sama Adit." Elakku.

Ketiganya kembali fokus melihat foto. Sementara aku sibuk mempersiapkan beberapa laporan untuk morning briefing. Kali ini El meminta beberapa stafnya untuk ikut berpartisipasi sebelum pergi ke Singapura besok pagi.

Selang beberapa menit, laki-laki dengan pakaian serba hitam itu muncul di tengah-tengah kami. Pasukan ibu-ibu komplek spontan membubarkan diri. Bahkan ponselku hampir dilempar oleh Yasmin saking buru-burunya dia keluar dari ruangan accounting.

Teras Kota (Overheard Beauty)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα