BAB 56

1.5K 79 13
                                    

Aku sudah menyiapkan semuanya, tapi rasanya masih ada serpihan hal yang kurang, sayangnya aku tidak dapat mengetahui apa.

Sudah seminggu lebih sejak aku memberitahu Caden mengenai tes kehamilannya. Sekarang kami hanya perlu menunggu beberapa bulan sebelum ada anggota baru dalam keluarga kami.

Aku masih berada di dalam studio, mengatur semua pakaian dan gaun yang belum dipajang di etalase. Aku tidak menyangka jika hidupku berakhir dengan mimpi yang terkabulkan, aku berterima kasih kepada banyak orang yang membantuku sejak awal.

Malam ini merupakan malam pembukaan bisnis busanaku. Aku menyewa bangunan dan mengundang banyak orang mulai dari perancang busana, model, selebriti internet, musisi, dan teman-temanku semuanya untuk hadir di acaraku ini.

Aku sangat gugup, ini pertama kalinya aku akan disorot oleh banyak orang. Aku sudah terbiasa hidup di dalam bayang-bayang keluargaku, tapi sekarang skenarionya sudah berbeda. Mereka ke sini untuk melihat hasil karyaku yang sebelumnya sudah aku promosikan di internet bersama dengan timku.

Ini merupakan malamnya.

"Flora. . . selamat, jumlah orang yang memesan pakaiannya naik sepuluh persen setelah peluncuran hari ini dibuka." Karla—anggota tim bagian statistik dan marketing—menunjukkanku tablet miliknya yang menunjukkan statistik pengunjung laman dalam real time. "Aku juga sudah memberikan prototipe produknya kepada tamu undangan. Kita hanya menunggu acara pembukaannya saja."

Aku mengangguk, menelan ludah dengan susah payah sebelum tersenyum ke arah Karla. "Terima kasih, aku rasa kau yang harus mengajukan presentasi di atas panggung setelah ini."

Karla meremas bahuku pelan sebelum tersenyum. "Kau akan baik-baik saja. Aku tahu ini launching pertamamu, tapi kau akan melakukan yang terbaik. Kita sudah membicarakan semua ini beberapa kali—kecuali jika kau memang tidak enak badan, maka aku dan Mark saja yang akan menggantikan." Karla mengerucutkan dahi.

Ah. . . tentu saja. Aku sedang masuk ke dalam trimester pertama. Rasanya sangat buruk. Aku tidak tahu jika masa kehamilan dapat buruk seperti ini. Kemarin aku harus bangun di tengah malam karena mimisan. Kata dokter itu sering terjadi pada ibu hamil karena perubahan hormon, tapi tetap saja, aku masih merasa was-was mengenai kesehatan kandunganku sekarang.

"Entahlah, jika aku enak badan aku akan naik bersama kalian." Aku mengaitkan kedua alis maaf.

Karla tersenyum. "Tenang saja, jangan terlalu dipikirkan—oh ya. . . kita mungkin harus menerima karyawan baru karena banyaknya pesanan hari ini, kau bisa melakukannya?

Aku mengangguk. "Perlu menunggu statistik akhir hari ini. Aku ingin mengadakan perbandingan akhir antara karyawan dan gaun yang harus mereka buat.

"Baiklah jika begitu, aku akan menerima semua pesanan ini sekarang sebelum memasukkannya ke dalam dokumen."

Karla mengangguk sebelum pergi meninggalkanku. Kini hanya ada aku dan beberapa prototipe baju yang sudah aku tata di dalam manekin busa. Saat pintu yang ada di hadapanku ini terbuka. . . semua orang akan dapat melihat semua desainku ini. Rasanya aneh, aku tidak tahu bagaimana pendapat mereka setelah ini. Apa mereka akan menyukai gaunku? Apa menurut mereka gaunku biasa saja? Ada kemungkinan buruk mereka akan membencinya.

Aku menarik napas, menarik lengan salah satu gaun yang terpasang dan merapikannya kembali. Ada dua lusin manekin penuh dengan gaun yang aku sketsa dua bulan yang lalu. Sekarang semuanya sudah terpampang rapi di dalam bangunan ini. Semuanya merupakan prototipe. Aku yang menjahit dan memotong semua kainnya. Ini semua karyaku. . . dan sebentar lagi orang-orang akan dapat melihatnya.

"Flora. . . kau masih di sini. Acara harus dibuka dalam sepuluh menit, kau harus membukanya, ingat?" Aku merasakan seseorang menepuk pundakku dari belakang.

How We Fix Sorrow ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang