BAB 37

903 89 11
                                    

Dokter Jackson sudah pergi untuk mengurus pasiennya yang lain. Andrew juga pulang terlebih dahulu, pria tersebut mulai mencari berkas mengenai perusahaan Nelson agar Ben dapat membuat pertimbangan agar dapat membawanya ke pengadilan atau tidak.

Caden masih berada di kamar Flora, membaca buku catatan Flora yang kedua. Dia menuntaskan bukunya yang pertama beberapa menit yang lalu, tidak menyangka jika dia dapat menghabiskan waktu untuk membaca tulisan wanita ini. Setiap dia mencoba untuk berhenti berbicara mengenai kehidupan Flora, Caden selalu penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya, meskipun dia tahu bahwa lima hari dalam satu minggu yang Flora lakukan hanya pergi sekolah, mengerjakan tugas, atau kerja kelompok.

Caden beranjak ke tempat tidur Flora. Sepuluh menit yang lalu ada beberapa perawat yang masuk untuk mencermati Flora sementara Caden hanya memperhatikan dari sofa. Perawat tersebut mengecek selang Flora sebelum mengganti selang infusnya. Mereka juga membawa beberapa klip dokumen dan stetoskop, perawat tersebut menempelkannya pada jantung Flora dengan lembut, entah kenapa Caden ikut menarik napas seperti ia merupakan pasiennya. 

Setelah semua selesai perawat tersebut membungkuk kecil ke arah Caden sebelum mereka keluar dari ruangan. Caden tentu saja melihat perawat tersebut bolak-balik menuju ke kamar Flora, sebab dia menghabiskan banyak waktu untuk membaca seluruh buku catatan Flora dan jurnal buku gambarnya.

Caden mengetahui beberapa hal mengenai Flora—lebih banyak dari apapun yang ia dengarkan dari bibir orang tua Flora. Caden sekarang terlihat sebagai orang berengsek, dia tidak tahu bagaimana perjuangan Flora selama ini, yang dia lakukan hanyalah menyembulkan kepalanya setiap dia dan Flora berbicara.

Flora punya banyak rencana, banyak harapan dan impian, sama seperti Caden saat waktu mudanya, sayangnya seluruh harapan dan impian Flora telah sirna, dia tidak mempunyai banyak kekuatan seperti Caden untuk merealisasikan ambisinya.

Flora hanya bisa mematung dalam hidupnya, hidup dalam bayang-bayang orang lain dan hanya menyembulkan wajah jika ia nyaman dengan lingkungannya. Rumah Makan Lee, perpustakaan, rumah panti, dan penampungan hewan adalah tempat nyamannya. Ia tidak mungkin membicarakan seluruh masalahnya kepada orang-orang tersebut, tapi paling tidak dia merasa nyaman untuk membuka suara dan mengungkapkan isi hatinya meskipun hanya secuil saja.

Caden berharap bahwa apartemennya dapat menjadi tempat aman baginya, tapi dia salah. Caden menyadari betapa tertutupnya Flora mengenai keadaan sehingga ia juga tidak pernah membuat percakapan kecil.

Caden ingat saat pernikahan mereka dia harus mencari cincin Flora yang hilang. Caden tidak tahu apa yang terjadi, tapi saat dia dan Lily sedang berbincang di ruang tamu ia mendengar Flora bergumam di dalam kamar. Lily menganggap ia gila, tidak dengan Caden. Pria tersebut terlihat terhibur dengan gumaman yang dilontarkan Flora.

Jadi setelah Lily keluar dari kamar hotel pria tersebut mengetuk pintu Flora, melihat wanita tersebut yang duduk di lantai dengan mata merah. Caden ingin mengatakan kepadanya apa yang terjadi, tapi tubuhnya menolak, yang ia dengar hanya Flora yang berkata bahwa dia kehilangan cincin pernikahannya. Ceroboh, selalu ceroboh, batin Caden. Dia tidak tahu apa yang terjadi, tapi saat wanita itu menatapnya dengan mata merah Caden hanya ingin memeluk dan mengatakan kepadanya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Flora menggubris, jadi Caden ikut membantu mencari cincin yang dibelinya tersebut, menemukannya jatuh saat dia menarik boneka beruang di tangannya. Flora datang mendekati boneka beruang tersebut, Caden ingin tersenyum, dia dapat melihat ukuran boneka tersebut yang lebih besar dari Flora meskipun wanita itu gemuk saat itu.

Caden meninggalkan Flora dan menyuruhnya untuk bersiap-siap lebih cepat untuk makan bersama saat acara pernikahannya. Caden ingat saat dia berdansa dengan Flora. Dia menggenggam pinggang Flora dengan erat untuk merasakan tubuhnya, bahkan genggaman Caden terlalu erat mengakibatkan wanita itu mengernyit. Dia tidak tahu apa yang terjadi dengannya setelahnya, pria tersebut mengatakan hal yang paling menyakitkan dan buruk kepada wanita tersebut.

How We Fix Sorrow ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang