BAB 9

730 87 3
                                    

"Aku membawakanmu makan malam yang sama denganku, kecuali aku tidak suka jus stroberi karena terlalu kecut. Aku membawakanmu jus stroberi karena mungkin kau suka, entahlah. Apa yang kau suka, Flora?" Sydney berkata sambil memasukkan sesuap sup ke dalam bibirnya.

"Aku suka jus stroberinya. Terima kasih," ucapku pelan, berdehem kecil sambil mencubit sedotan di depanku.

Mal datang sambil menunjukkan gigi putihnya. Pria itu membawa sepiring steak sebelum duduk di sebelah Sydney.

"Halo, Putri Tidur, kau tertidur pulas sedari tadi." Dia melahap steak di hadapannya dengan antusias.

Aku tersenyum kecil sebelum menggaruk kening. "Berapa lama aku tidur?" Aku bertanya.

"Lebih dari setengah perjalanan, tapi aku memaklumi dirimu, lagipula pernikahan itu rumit, kau harus mengatur segalanya secara keseluruhan atau kau akan terjebak di tengah-tengah." Mal menjelaskan sebelum melirik Sydney sambil mengangkat ujung bibirnya.

"Aku baik-baik saja." Sydney membuka mulut.

Mal tersenyum mengejek. "Kalian sudah bertunangan lama. Aku tidak yakin kau memikirkan pernikahan, Syd." 

Sydney melahap sup di depannya sebelum memutar matanya ke arah Mal. Aku tersenyum kecil sebelum mataku beralih ke tangan kanan Sydney, ada cincin di jari manisnya. Bagaimana aku bisa tidak observan?

"Aku tidak tahu kau bertunangan. Selamat." Aku tersenyum kecil. Sydney mengucapkan terima kasih sebelum ia kembali melahap sup di depannya.

Aku masih melahap sup di depanku dengan enggan. Dinginnya AC membuat makananku dingin lebih cepat, aku tidak begitu menikmatinya. Aku hanya memakan setengah bagian saja sebelum mengatakan kepada diriku sendiri bahwa sudah cukup. Aku tidak boleh makan lebih atau nantinya aku akan kecanduan. Sup ini rasanya sangat menakjubkan, tapi aku tidak bisa memakannya, aku tidak akan menghabiskannya.

Aku meminum jus stroberi milikku dengan tidak yakin. Kedua kakiku duduk bersila karena dinginnya ruangan, untung saja aku mengenakan hoodie, jika tidak aku akan beku di dalam pesawat ini. Lagipula apakah orang-orang ini tidak kedinginan? 

Aku, Sydney, dan juga Mal kembali berbincang-bincang. Kami membicarakan banyak hal. Aku sekarang tahu bahwa Mal punya perusahaan perangkat lunak yang biasanya digunakan oleh keamanan.

Dia mengatakan kepadaku bahwa pria ini kadang menyesal dengan pilihannya karena dia harus setia memperbarui perangkat lunak tersebut atau tidak orang-orang akan berhenti menggunakannya.

Mal juga membuat aplikasi dan browser khusus pendidikan dengan keamanan ketat yang biasanya digunakan untuk tes-tes besar. Mal mengatakan kepadaku ada beberapa orang yang dapat membobol aplikasinya tersebut sebelum dia dapat memperbarui aplikasi dengan menjalankan diagnosa aplikasi terbaru.

Sesungguhnya pekerjaan Mal terlihat sangat sulit. Pria tersebut hanya tertawa kecil saat aku mengatakan bahwa pekerjaannya membantu banyak orang. Mal mengatakan kepadaku bahwa ada beberapa orang yang menggunakan aplikasi dan perangkat lunak yang dibuatnya untuk melakukan hal ilegal sehingga dia harus berhubungan dengan hukum. Untungnya Mal berkata jika dia punya pengacara terampil yang dapat membantu kasusnya agar tidak mencemari nama baik perusahaannya.

Sydney juga mengatakan kepadaku bahwa dia punya bisnis mod aplikasi dan juga laman statistik akurat yang dikodingnya saat dia umur sembilan belas. Aku bahkan tidak terampil seperti dia. Sydney mengatakan kepadaku bahwa dia mengikuti kursus koding untuk membantunya meluaskan bisnisnya. Aku tidak heran karena wanita ini terlihat seperti wanita giat. Aku terinspirasi untuk menjadi dia jika aku merasa lebih baik dengan diriku.

Jadi ketiga orang ini punya perusahaan yang hampir sama? Aku tidak tahu pasti apa yang dilakukan oleh Caden tapi yang aku tahu dari internet perusahaannya—juga milik ayahnya—berkembang dalam bidang komunikasi. Mereka punya saluran kabel yang hampir digunakan sebagian besar warga Inggris.

How We Fix Sorrow ✅Where stories live. Discover now