BAB 44

1K 92 4
                                    

Aku sudah mendapatkan hasil scan otakku. Dokter Jackson tersenyum lebar saat memberitahuku bahwa tidak ada trauma besar dalam otakku, hanya saja saraf otakku terganggu karena pil yang aku gunakan. Sifatnya permanen, pihak rumah sakit tidak dapat membantu. Jadi kini tanganku akan bergetar tanpa sepengetahuanku, itu hasil dari penggunaan pilnya. Aku bahkan tidak tahu bahwa pil tersebut ditarik dari apotek karena tidak punya lisensi pengaman dari pemerintah. Aku mengetahuinya dari Caden saat dia menceritakan kepadaku tentang semua.

Sekarang aku bersama dengan Dokter Morgan, wanita tersebut membawaku ke ruangan terapi untuk memulai latihan otot. Aku ada di kursi roda, dia menuntunku ke beberapa ruangan sampai kita masuk ke dalam ruangan mirip gym. Ada beberapa orang di sana, utamanya pria yang berjalan di atas treadmill dengan tali di pinggangnya.

Dokter Morgan mulai memasangkan tali pada pinggangku, membawaku berdiri di atas treadmill sebelum dia menyalakan mesin tersebut dengan level terendah. Kakiku mencoba untuk mengikuti, pada awalnya aku bisa berjalan meskipun hampir terjatuh, tapi saat Dokter Morgan menaikkan levelnya, aku langsung terjatuh sebelum tali di pinggangku mencegahku untuk terjun bebas ke bawah secara langsung.

Kami melalui beberapa jenis latihan untuk melatih otot lengan dan kakiku. Aku tidak tahu apakah aku harus senang atau sedih saat melihat diriku yang kesusahan untuk berdiri seperti bayi. Aku tidak suka semua ini. Rasanya aku tidak bisa apa-apa, menyusahkan orang lain dan membuang banyak uang. Aku tidak pernah mau hal seperti ini terjadi kepadaku.

Caden dan aku membicarakan mengenai hal ini beberapa kali. Pria tersebut kembali membayar lebih banyak uang agar aku dapat menjalankan program fisioterapi ini. Aku mengernyit saat melihat lima digit angka muncul di dalam cek rumah sakitnya. Aku sempat menangis karena aku tidak ingin menjadi beban bagi Caden, sayangnya pria tersebut dengan sombongnya berkata bahwa uangnya masih tersisa banyak, ia punya banyak rencana yang ingin ia tunjukkan kepadaku saat kita pulang.

Dokter Morgan terus melatihku selama beberapa jam sebelum sesinya selesai. Dia memberikanku bola kecil dan aku harus menggenggamnya untuk melatih genggaman tanganku. Caden datang beberapa menit berikutnya, mengangguk kecil ke arah Dokter Morgan sebelum mendorong kursi rodaku keluar dari ruangan, membawa kita kembali ke kamar sementara pria tersebut menyiapkan makanan untuk kita berdua.

Aku meneguk ludah dan Caden menyadarinya. Dia membawaku ke sofa sebelum menyerahkan bubur dan daging di dalamnya. "Dua sendok." Aku berkata, melihat Caden mengernyitkan alisnya sambil mengambil makanan miliknya.

"Tiga, itu yang dikatakan terapismu." Caden menjawab tenang, melahap makanannya sementara aku meneguk ludah. Tentu saja terapisnya.

Caden mengatakan kepadaku mengenai seluruh hal yang aku lakukan kepada diriku. Ia berkata sejujurnya bahwa dia tidak dapat mengubah diriku untuk menjadi lebih baik, yang artinya tidak ada lagi memuntahkan makanan atau melukai diri sendiri. Caden menanyakan satu hal kepadaku; dia memberiku saran mengenai terapis untuk membantuku. Awalnya aku menolak, mengatakan jika aku baik-baik saja, tapi saat melihat Caden mulai membaca seluruh daftar kesehatan mental yang terapisku katakan tepat di hadapanku, aku langsung mengernyit tidak nyaman, akhirnya mengangguk setuju untuk mengikuti terapi hanya jika Caden ikut bersamaku.

Aku tahu aku tidak selanjutnya melibatkan Caden, tapi pria tersebut mengangguk cepat, mengatakan kepadaku bahwa ia akan mengikuti sesi terapiku bersama dengan terapis terbaiknya.

Aku merasa sedikit baik, tapi tentu saja insting intrusifku masih belum sepenuhnya ada di pihakku, kadang aku memikirkan mengenai diriku yang muntah di toilet atau menyakiti diriku. Terapisku mengatakan untuk melawannya, tapi juga tidak memicunya saat pikiranku sedang buruk.

"Flo? Kau tidak apa?" Caden menyenggol lenganku. Aku mengangguk sebelum memakan bubur yang masih hangat di hadapanku dengan tidak selera.

"Temanmu ingin berkunjung hari ini, mau aku bantu dengan apapun?" tanya Caden sambil memasukkan sendok makannya ke dalam mulut.

How We Fix Sorrow ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang