69. Ekstra part

834 18 0
                                    

*****
2 minggu telah berlalu setelah kejadian dimana Raello meminta dibuatkan adik. Tentu nya sampai saat ini dia masih merengek untuk memiliki adik secepatnya.

Dan apa kalian tau yang dilakukan Raello saat ini? Yang benar saja dia kini sedang tengkurap di hadapan Ellena yang sedang duduk dikarpet bulu. Tangannya mengusap usap perut mama nya yang baju nya sengaja ia buka setengah seolah-olah adik nya berada disana.

"Debayi" panggilnya dengan tangan yang terus mengusap-usap perut Ellena.

"Debay kapan jadinya si? Ello nungguin tau. Nanti kalo debay udah jadi Ello kasih tau hewan pelihalaan Ello sama debay. Lucu tau, banget malah kek Ello sendili" ucap Raello tersenyum.

"Sejak kapan Ello punya hewan peliharaan? Kenapa ngga ngasih tau mama" ujar Ellena mengerutkan dahi nya.

"Ello balu dibeliin papa kemalin ma. Mama mau tau ngga? Yuk ikut Ello" tanpa meminta persetujuan mama nya ia langsung menarik tangan mama nya untuk berdiri dan berjalan menuju halaman belakang.

"Kata papa namanya cucu kaki selibu" ucap Raello menunjuk sebuah kandang kecil yang dimana di dalam nya ada ulat bintang yang Raello sebut cucu kaki seribu.

"Astagaaa. Ini ulat bintang Ello, bukan cucu kaki seribu" ucap Ellena tidak habis thinking.

"Tapi ini milip kaki selibu ma. Jadi Ello kila dia memang cucu kaki selibu" kata Raello mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Hadeuhh susah ya ngomong sama bocil" ucap Ellena menggeleng-gelengkan kepalanya.

Raello berdecak "Ello bukan bocil tau, Ello udah gede"

"Iya iyaa Ello bocil wlee" Ellena sengaja menjulurkan lidahnya dengan tujuan ingin menggoda putra nya.

Tapi saat ia ingin berlari menjauhi jangkauan Raello mulut nya tiba-tiba mual dan kepala nya tiba-tiba jadi sangat pusing.

"Mama kenapa?" Ucap Raello berhenti di depan Ellena yang memegangi kepala dan perut nya.

"Ello masuk ke dalem ya. Mama mau ke kamar mandi" dengan sedikit tergesa gesa Ellena menuju kamar mandi dan menuntaskan rasa mual nya.

Wajah nya sungguh pucat saat ini. Ia berjalan dengan sempoyongan menuju sofa yang terdapat Raello yang sedang menonton televisi.

"Mama gapapa kan?" Tanya Raello menghampiri mama nya dan memegang tangannya.

Ellena menggelengkan kepalanya namun tidak lama kemudian ia jatuh pingsan.

"Mamaaaa! Paaa satpammm, palaa bibiiii tolongin mamaaa" teriak Raello menggema diseluruh penjuru rumah ini.

Bayangkan saja suara Raello ini cempreng namun terkesan imut.

Tidak lama hampir semua Art dan satpam serta sopir di rumah ini menghampiri Raello yang hampir menangis melihat mama nya pingsan dihadapan nya.

"Astagfirullah nyonyaa" ucap Art menghampiri Ellena.

"Pak gotong nyonya dan bawa ke rumah sakit terdekat. Saya akan menelpon tuan untuk menyusul kesana" ucap Art lain nya dengan segera menelpon Rafa menggunakan telpon rumah.

Salah satu Art lainnya menghampiri Raello dan menggendongnya.

"Ello sama bibi aja ya disini. Mama mau dibawa ke rumah sakit sama pak sopir" ucap Art mengelus punggung Raello.

"ELLO MAU IKUT MAMA HUAAAAA" Dan akhirnya pecah lah tangisan Raello disertai teriakannya yang sungguh menyita perhatian.

"Mba ikut aja sambil bawa tuan muda. Sekalian jaga nyonya juga sementara sebelum tuan datang" ucap Art lainnya.

E L L E N AWhere stories live. Discover now