43. Informasi

332 25 8
                                    

*****
"Dia mantan kekasih Rafa"

"Hanya mantan Ellena, kamu harus ingat itu" batin nya sambil memegangi dadanya.

"El–hallo"

"Ah iya bun"

"Kamu jangan cemburu ya. Mila hanya mantan kekasih Rafa. Dulu saat Rafa akan melamarnya, dia ketahuan sedang berkasih dengan pria lain"

"Apasih bunda. Ellena ngga cemburu ya" mulut sama hati beda pemikiran memang.

"Bunda tau dengan diam nya kamu tadi menandakan bahwa kamu sedang cemburu sayang. Jadi jujurlah sama bunda mulai dari sekarang"

"Bundaaa"

"Ahhaha baiklah. Mungkin saat ini kamu belum siap, tapi lain kali bunda akan menagihnya ya"

"Sebentar yahh" tampak nya bunda tengah dipanggil oleh ayah nya Rafa.

"Maaf ya El bunda akhiri panggilannya. Ayah memanggil dari tadi. Nanti kalo Rafa sudah sadar bunda akan kabari kamu lagi ok"

"Siap bunda. Makasih"
Ucap Ellena.

Dan akhirnya panggilan terputus dari sebrang sana.

"Mila ya? Aku ga asing dengan namanya. Mungkin wanita itu? Ahh ga mungkin nama Mila kan banyak" Ellena berperang dengan pikiran nya sendiri.

Ia melihat jam tangannya
"Astagaa. Aku lupa kalo ada janji dengan Haris pada makan malam ini"

Ellena bergegas mandi lalu berganti pakaian. Setelah itu ia datang ke rest hotel ini dan melihat haris sedang duduk dengan kopi dihadapannya.

"Haris. Maafkan aku sedikit terlambat" ucap Ellena duduk dihadapan Haris.

"Tidak apa-apa nona. Santai saja" ucap Haris duduk tegak.

"Nona mau makan terlebih dahulu apa langsung pada intinya?" Tanya Haris.

"Makan dulu saja. Agar aku bisa kuat mendengar apa yang kau lontarkan dari mulutmu nanti" ucap Ellena mengangkat sebelah tangannya

Haris menggeleng-gelengkan kepalanya. Ada ada saja nona nya ini

Setelah dirasa perutnya sudah terisi Haris memberikan dokumen nya pada Ellena.

Dan menjelaskannya
"Begini nona. Menurut bagas apa yang dikatakan beberapa karyawan pada hari itu memang benar. Salah satu tim HRD yaitu Pak Riski ia memecat beberapa karyawan tanpa alasan yang jelas"

"Dan anehnya tim HRD yang lain tidak ada yang mencegahnya. Padahal karyawan yang dipecat olehnya adalah karyawan yang berkompeten menurut data identitas mereka yang saya dapatkan"

"Para atasan lain yang diberi gelar tinggi oleh anda bersikap semena-mena semenjak anda tidak berada di perusahaan. Mereka memerintah para karyawan nya tanpa ada sangkut pautnya dengan pekerjaan"

"Maafkan saya nona bila saya lengah dalam hal ini. Jujur saya tidak tahu karena pada hari itu saya belum menerima laporan" ucap Haris.

Ellena mengetukan jarinya diatas meja dan seketika berhenti
"Atur jadwal rapat pertemuan perwakilan tim termasuk orang yang kau sebutkan tadi"

"Kau perintahkan bagas untuk merekam cctv saat mereka melakukan hal semena-mena itu. Lalu kirim ke laptopku" ucap Ellena berlalu pergi.

"Nona Ellena pasti kecewa atas kelengahan ku. Bodoh kau Haris mengapa kau bisa lupa dengan hal sepenting ini. Ini menyangkut keberlangsungan perusahaan nona Ellena. Jika mereka terus melakukan hal itu. Perusahaan nona Ellena akan jatuh dan di black list sebagai perusahaan yang tidak berkompeten" gumam Haris melihat kepergian Ellena.

Ellena masuk kedalam kamar dan mengecek laptop nya.

Ia mengotak atik laptopnya untuk memastikan sesuatu dan "dapattt"

"Rekaman ini akan menjadi bukti kuat untuk mengeluarkan mereka dari perusahaan. Heh suruh siapa memecat orang orang tanpa alasan yang jelas" ucap Ellena.

"Aku tunggu hari dimana mereka angkat kaki dari perusahaan. Rencana yang sungguh sangat pasaran" decak Ellena.

"Ah iya aku hampir lupa. Apa Sofia udah ditemukan" ucap Ellena menelpon nomor kantor polisi.

"Hallo. Dari kantor polisi kota xx. Ada yang bisa kami bantu?"

"Aku Ellena" ucap Ellena singkat.

"Nona Ellena Kylendra?"

"Lalu?"

"Ada yang bisa saya bantu nona?"

"Apa pelaku atas nama Sofia dengan kasus pembunuhan berencana sudah kembali ditangkap?"

"Sudah nona. Kami menemukan nona Sofia di sebuah villa dengan banyak pria yang sedang menyetubuhinya"

"Apa dia baik-baik saja?"

"Dia baik-baik saja nona. Dan para pria yang menyetubuhinya adalah perintah dirinya sendiri"

"Terimakasih informasinya. Selebihnya bila ada informasi yang mengenainya kabari aku"

"Baik nona"

Ellena mengakhiri panggilannya
"Gila. Dia memerintah banyak pria hanya untuk menyetubuhi nya"

"Yang dikatakan Shinta memang benar. Sofia ngga lebih dari seorang wanita jalang diluar sana cih" decih Ellena.

*****

E L L E N AWhere stories live. Discover now