62. Rafa ngambek

270 25 1
                                    

*****
"Ellena Astagaaaa. Ngapain kamu disini? Kamu mau mencelakai janin kamu? Kamu kepanasan, dan apa ini sepatu bot dan baju yang kotor, Ya Tuhan" ucap Rafa terkejut melihat keadaan Ellena yang dibilang cukup kotor.

Rafa tampak marah karena Ellena tidak meminta izinnya untuk pergi ke kebun.

Pulang rapat ia segera ke rumah oma dan tidak menemukan Ellena sama sekali. Tapi oma bilang Ellena hanya keluar sebentar tapi ini sudah berjam-jam. Jadi Rafa memutuskan untuk mencari Ellena dengan setelan kerja yang masih melekat ditubuhnya.

"Kamu pasti habis berkebun kan? Mau janin kamu terkena bahaya karena kamu memaksakan untuk berkebun yang membuat kamu lelah, Ellena" Rafa tidak habis pikir Ellena turun ke kebun dan memaksakan dirinya kelelahan, apalagi dalam kurun waktu berjam-jam. Janin nya yang masih muda rentan terhadap bahaya.

Ellena diam menunduk. Ia lupa untuk meminta izin Rafa dan ia juga lupa bahwa ditubuhnya sekarang ada dua nyawa.

"Maaf. Aku lupa" cicit Ellena menundukan kepalanya.

"Bangun!" Titah Rafa membantu Ellena untuk bangun.

Ellena menuruti perintah suaminya untuk berdiri.

"Lepas sepatu bot dan sarung tangan mu" tatapan nya menatap Ellena dengan sorot kemarahan.

Ellena melepas sepatu bot dan sarung tangan lalu memberikannya pada ibu tadi.

"Pulang" ucap Rafa berjalan duluan. Ia membiarkan Ellena untuk mengikutinya

Tapi Ellena tetap diam di tempat nya. Rafa yang menyadari nya berhenti lalu berbalik.

"Tunggu apa lagi?"

"Ini" ucap Ellena menunjuk kakinya yang tanpa alas kaki.

Rafa yang paham ia mengambil sandal Ellena yang berada cukup jauh ditempat mereka.

Ia tidak mungkin memberikan sandal nya pada Ellena karena ia sendiri tidak memakai sandal melainkan masih sepatu.

Ellena pamit permisi pada ibu tadi dan mengikuti langkah Rafa yang sudah berjalan cukup jauh dihadapannya.

"Jalan nya cepet banget si" gerutu Ellena kesusahan dalam memilih jalan.

Pasalnya jalannya ini penuh dengan rerumputan ia takut ada ulat.
Ieuww banget ga sih.

Mereka berjalan kaki menuju rumah oma dengan Ellena yang masih jauh di belakang Rafa.

Rafa berdecak lalu segera berjalan cepat menghampiri Ellena dan menggendongnya
"Ck lambat"

Ellena tersenyum penuh arti. Ia dari tadi sengaja melambatkan jalannya karena ingin digendong oleh Rafa tapi malu untuk mengutarakan nya.

"Seneng deh punya suami peka" ucap Ellena tersenyum senyum.

Rafa yang mendengarnya tidak menggubris sama sekali. Ia tetap diam dengan tatapan yang menatap ke depan.

"Masih marah hem? Aku kan tadi udah minta maaf lagian aku cuma bantu ibu tadi kerja di kebun oma do–" ucapan Ellena terpotong karena Rafa menurunkannya tepat di depan gerbang rumah oma.

Rafa masuk duluan sedangkan Ellena menghela nafasnya panjang.

"Pasti bakal susah bujuk suami es ini" gumam Ellena tampak lesu berjalan memasuki rumah dan segera ke kamar Rafa untuk mandi.

Ia membuka pintu kamar dan melihat Rafa yang sedang duduk dengan tangan yang sibuk melepas sepatunya.

Ellena menghampiri Rafa dan membantu melepaskan sepatu, dasi dan jaz nya. Kini hanya kemeja yang lengannya Rafa gulung dan celana kerja yang masih bertengger di badannya.

E L L E N AWhere stories live. Discover now