26. Menemui Shinta

509 63 11
                                    

*****
Dua hari sudah ia keluar dari rumah sakit.

Kini hari dimana ia dan Rafa menjalankan misi untuk memecah kasus yang menimpa Ellena dan Evan.

"Raf. Jalankan mobilnya menuju alamat ini" Ucap Ellena dengan topi bertengger dikepalanya.

"Siap" ucap Rafa.

"Shinta shinta. Rupanya kamu belum puas bermain-main" gumam Ellena dengan senyum miringnya.

Sesampainya di alamat tujuan
Ellena berdiri dihadapan gerbang perumahan yang terkunci.

"Jam 5 sore. Seharusnya dia udah pulang kerja" ucap Ellena yang kemarin sudah mendapatkan informasi jadwal kerja Shinta dari temannya yang satu perusahaan bersama Shinta.

Lalu Ellena bersender di tiang yang menyangga gerbang. Ia memasukan kedua tangannya pada saku celana depannya.

"Ellena. Rumah ini kaya nya ga ada penghuni nya. Ga ada siapa-siapa dirumah ini" Ucap Rafa.

"Kamu liat kedalam jendela rumah ini. Tirai nya ga tertutup kan?" Ucap Ellena.

"Lalu?"

"Kamu bisa menyimpulkan kalo tirai tertutup maka udah pasti ngga ada penghuni nya. Sedangkan kalo tirainya terbuka berarti rumah ini masih ada penghuni nya. Insting aku si gitu?" Ucap Ellena. Dari kejauhan ia melihat seseorang tengah berjalan menuju perumahan ini dengan tatapan yang tertuju pada ponsel digenggamannya.

"Dengan begitu dia ga akan lari" gumam Ellena.

Setelah seseorang itu datang. Dia melihat ada sebuah sepatu tepat berdiri dihadapannya, lalu dia mendongak dan betapa terkejutnya ia melihat seseorang tengah berdiri sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Lama ga ketemu, Shinta" ucap Ellena.

"El–Ellena" ujar Shinta terbata.

"Iya aku Ellena. Masih ingat?" Tanya Ellena memajukan wajahnya.

"Te-tentu aku ingat. Kamu Ellena teman kuliah aku" ucap Shinta gelisah.

"Bagus deh kalo gitu. Kamu tetep mau membiarkan seorang tamu berdiri dihadapan gerbang rumahmu berjam jam?" Ucap Ellena.

"Ah iya maaf. Marii masuk" ucap Shinta membuka gembok gerbang nya lalu masuk diikuti Ellena dan Rafa dibelakang nya.

Lalu mereka duduk di sofa yang tersedia.

"Ada perlu apa kalian kemari?" Tanya Shinta.

"Ga enak kalo bicara tanpa hidangan" ucap Ellena setengah mengejek.

Rafa dari tadi hanya diam menyimak tanpa mau ikut campur urusan kedua wanita dihadapannya.

"Aku akan membuatkan kalian minuman terlebih dahulu" ucap Shinta setengah kesal dengan ucapan yang terlontar dari mulut Ellena.

"Ternyata hobi mu menyindir ya Ellena" ucap Rafa dengan senyum mengejek.

"Aku bangga dengan hobi ini. Mau mencobanya?" Ucap Ellena menaik turunkan alisnya.

"Boleh dicoba" ucap Rafa tersenyum miring.

Shinta datang membawa nakas yang diatas nya terdapat 3 minuman.

"Silahkan diminum" ucap Shinta menyodorkan gelas kehadapan keduanya.

"Ngga di kasih racun kan?" Ucap Ellena mengamati minumannya.

"Aku ngga akan mengulangi kesalahan aku dimasa lalu El. Jadi kamu tenang aja" ucap Shinta.

"Kamu yakin dengan ucapan kamu?" Tanya Ellena tersenyum miring.

*****

E L L E N AWhere stories live. Discover now