38. Satya

371 31 16
                                    

*****
"Katakan!" Pinta Ellena.

"Pe–pertama saya mohon maaf nona karena saya telah membohongi anda dan lari dari tanggung jawab saya" ucap polisi tadi gugup.

Ellena melirik Rafa dengan keadaan satu tangannya memainkan handphone yang mati.

Rafa yang mengerti hanya mengangguk, ia bersiap memvideokan pengakuan polisi tadi dengan posisi hp yang ia pegang dengan satu tangannya tepat disamping kaki atasnya.

Sehingga terlihat Rafa sedang memegang handphone seperti pada umumnya.

"Saya disuap oleh nona Sofia saat saya mengantarnya menuju tamu. Ia mengatakan jika saya ikut andil dalam rencananya saya akan dibayar oleh uang yang saya minta berapa pun itu asal tidak melebihi satu miliyar. Pada saat itu istri saya sedang sakit dan harus menjalani operasi yang biayanya tidak saya sanggupi. Saya tidak punya pilihan selain menerima permintaan nona Sofia, karena saya sangat membutuhkan uang itu. Maafkan saya nona Ellena" Ucap polisi tadi menunduk.

"Kau lari dari tanggung jawab mu hanya demi uang? Mengapa kau tidak membicarakan masalah ini padaku? Aku bisa membantumu semampuku. Jika kau mendapatkan uang dengan cara yang salah tidak ada artinya bagi kesembuhan istrimu" ucap Ellena dengan tatapan dingin.

"Kembalikan uang itu pada pemiliknya dan bawa dia kembali kesini. Kau yang bertindak kau yang harus bertanggung jawab. Aku tidak mau tau kau harus menemukan Sofia dalam 3 hari ini dengan bantuan rekan rekanmu" ucap Ellena.

"Jika tidak peluru ini akan bersarang dijantungmu" Ucap Ellena dengan tangan yang kembali memegang pistol.

Tampak polisi tadi ketakutan saat melihat Ellena memegang pistol dengan santainya.

"Soal biaya operasi istrimu biar aku yang menanggung. Kau cukup memberi tau dimana alamat rumah sakitnya" ucap Ellena.

"Te–terimakasih nona saya tidak tau harus bilang apalagi pada nona yang sudah berbaik hati membantu keluarga saya. Rumah sakit nya bernama mutiara indah yang berada di daerah xx nona"

Ellena mengangguk kemudian berucap "Kau harus tetap fokus pada tugasmu"

"Baik nona"

Ellena keluar dari ruang interogasi dengan mengantongi pistol tadi di saku depan celananya.

"Sudah dapat?" Tanya Ellena pada Rafa.

Rafa menunjukkan rekaman tadi pada Ellena
"Terimakasih" ucap Ellena tulus.

Disaat itu seorang pria datang dengan menenteng tas yang berisi laptop
"Hai El. Gimana kabarmu?" Ucap pria itu yang ingin menjabat tangan Ellena namun tergantikan oleh tangan Rafa.

"Kabar Ellena baik" ucap Rafa dengan tatapan dingin.

"Ahh iya. Kenapa menghubungiku tiba-tiba El?" Tanya pria tadi.

"Aku hanya ingin memintamu untuk mengembalikan data yang sudah di retas pada rekaman cctv dikantor ini kak" Ucap Ellena.

"Baiklah. Dimana letak layar monitor nya?"

"Mari ikuti aku kak Satya" ucap Ellena tersenyum.

Satyaa. Satu nama yang sempat tersemat dihati Ellena, begitupun sebaliknya. Kalian ingat saat Shinta mengatakan bahwa ia benci Ellena karena satya hanya mencintai Ellena bukan kakaknya, sehingga kakaknya nekat bunuh diri karena cintanya tidak akan terbalas.

Satya dan yang lainnya masuk ke ruang monitor cctv terpampang. Satya mengutak atik komputernya dan menyambungkan kabel ke komputer lainnya untuk mengakses cctv.

1 jam telah berlalu. Kini semua data yang hilang telah kembali pada tampatnya masing-masing.

Semua rekaman menunjukan jika yang dikatakan polisi tadi benar.

Sofia keluar dari kantor polisi dengan menggunakan seragam polisi wanita yang diambil oleh polisi tadi.

Semua terlihat berjalan normal polisi yang lain tidak menyadari bahwa itu pelaku yang akan kabur.
Mereka mungkin mengira itu polisi wanita.

Kemudian Ellena merekam cctv tersebut kedalam flashdisk yang sudah ia siapkan.

"Dapat. Thanks kak, dan ini untukmu" ucap Ellena menyerahkan amplop coklat berisi uang dan coklat panas yang ia buatkan tadi.

"Ngga perlu El, kamu simpan aja. Aku cuma butuh coklat ini, makasih banyak. Anyway ternyata kamu masih ingat minuman favorit aku ini" ucap Satya tersenyum.

"Dulu kak Satya suka banget ngerengek minta dibuatin coklat panas" ucap Ellena tersenyum.

"Kamu masih ingat pantai awal kita ketemu? Disana adalah awal dari kedekatan kita"

*****

E L L E N AWhere stories live. Discover now