58. Hamil

415 26 14
                                    

*****
"Ellena, dia sedang hamil Raf. Selamat ya aunty turut bahagia. Jaga janin dan ibu nya baik-baik karena janin ini masih rentan dalam segala hal ditambah ini kehamilan yang pertama" ucap Tante Resa tersenyum.

Rafa dan Ellena tampak terkejut. Tapi tidak bisa di sembunyikan bahwa keduanya merasa bahagia. Keinginan yang dinanti-nantikan akhirnya tercapai.

Rafa segera memeluk Ellena dan mengecup kepalanya berkali kali
"Terimakasih sayang. Aku mencintaimu. Kita jaga dia baik-baik ya" gumam Rafa tersenyum.

"Ehm. Disini masih ada aunty lohh. Berdosa banget bermesraan di depan aunty" Cibir Tante Resa menatap keduanya.

"Hhe maaf aunty" ucap keduanya cengengesan.

"Yaudah kalo gitu aunty pamit ya masih ada jadwal di rumah sakit. Besok sempatkan datang ke dokter kandungan  untuk mengetahui janin kalian lebih lanjut" ucap tante Resa.

"Mau Rafa antar tant?" Bukan Rafa yang berbicara tetapi Ellena

Tante Resa menggelengkan kepalanya "Tidak perlu El, Rafa akan tetap menjagamu disini. Lagian tante juga bukan anak kecil yang kesana kemari dianter" ucap tante Resa sedikit terkekeh.

"Oh yaudah hati-hati ya tant" ucap Ellena tersenyum.

Setelah dirasa tante Resa sudah keluar. Rafa duduk bersila dihadapan Ellena yang kini sudah duduk di kasur.

"Jaga dia baik-baik ya. Ga boleh beraktivitas yang berat-berat bila perlu kamu hanya duduk saja tidak perlu melakukan apa-apa pokoknya jangan sampe kelelahan. Jaga pola makan kamu, harus rutin minum susu ibu hamil nanti aku beliin, har–" ucapan Rafa terpotong karena sebuah benda kenyal sudah menempel dibibirnya dengan sekilas

Ellena mengecupnya dan menatap Rafa "Ga diminta juga aku bakal ngelakuin apa yang kamu ucapkan barusan. Jadi diem jangan banyak ngomong"

Rafa melolot mendengarnya.

"Ga boleh ngomong kaya gitu el. Dosa loh. Diajarin sama siapa hem?" Tanya Rafa sedikit memajukan tubuhnya agar lebih dekat dengan Ellena.

"Re-ups" Ellena menutup mulutnya dengan satu tangan nya. Ia keceplosan woyy.

"Refania lagi? Anak itu benar-benar ya" geram Rafa.

"Ngga sayang. Jangan marah sama Refa ya. Aku janji ga bakal ngomong kaya gitu lagi" ucap Ellena menunjukan jari telunjuk dan jari tengah nya tanda peach.

"Hem"

"Mandi gih. Kan abis joging masa ga mandi. Bau dong" ucap Ellena.

"Kamu juga abis joging belum mandi. Jadi mandi bareng yuk" ajak Rafa tersenyum sumringah.

"Ngga. Kamu bilang kan tadi aku ga boleh kecapean. Jadi kalo kita mandi bareng aku bakal cape" ucap Ellena menatap Rafa dengan penuh selidik.

"Iya siapa yang mau ngelakuin itu. Aku ngajak kamu mandi bukan mengajakmu melakukan hubungan suami istri sayang" ucap Rafa tersenyum mengejek.

"Tapi kan biasanya kalo mandi bareng bakalan lama"

"Kali ini ngga dulu. Pikiran kamu itu sering kesana mulu. Mau hem?" Tanya Rafa menaik turunkan alisnya.

"Ihh Rafaa" semburat merah tampak dipipi Ellena. Siapa si yang ngga malu ngomong kaya gitu dihadapan sendiri.

"Bilang aja mau ya?" Ucap Rafa tersenyum menyebalkan.

"Ngga dih. Lagian kan biasanya kalo lagi hamil di usia muda ga boleh berhubungan suami istri dulu" ucap Ellena tersenyum miring.

"Really? Tau dari mana hem?"

E L L E N AWhere stories live. Discover now