63. Jebakan

250 16 0
                                    

*****
"Kak Satya?" Ucap Ellena terkejut.

Pria itu menoleh ke asal suara dan menemukan Ellena yang menatapnya terkejut.

"Ellena" ucap Satya tersenyum.

"Kita ketemu lagi. Kamu disini? Keliatan nya lagi nunggu sesuatu El?" Tanya Satya.

"Lagi beli sosis bakar buat baby" jawab Ellena mengusap ngusap perutnya.

"Baby?" Satya tidak mengerti akan bahasa isyarat Ellena.

"Iya baby. Dia disini" ucap Ellena mengusap perutnya yang masih rata.

"Kamu hamil?" Ucap Satya terkejut. Ia tidak tau pasal kehamilan Ellena dan bahkan pernikahan nya pun ia tidak tau.

Karena pada saat itu Rafa dan Ellena hanya menikah dengan dihadiri oleh keluarga mereka dan beberapa kolega bisnis nya.

"Iya aku hamil" ucap Ellena.

"Apa! Hamil anak siapa? Kamu aja belum nikah gimana bisa hamil? Astaga Ellena apa yang kamu perbuat. Siapa yang menghamili kamu biar aku kasih pelajaran dia" pertanyaan Satya yang bertubi-tubi membuat Ellena sedikit pusing.

"Dia sudah menikah dan aku suaminya. Dia hamil anakku bukan anak siapa-siapa. Jadi jaga ucapanmu" tekan Rafa disetiap katanya.

Ia menatap Satya tajam, seolah-olah ingin memakannya.

Satya kembali terkejut. Ia menatap Ellena untuk meminta penjelasan.

"Iya dia suami aku Kak, kenapa?" Ucap Ellena tidak paham dengan sikap Satya yang berbanding terbalik dengan yang ia bayangkan.

Ia kira Satya akan senang setelah ia memberitahukan bahwa ia sedang hamil. Tapi justru wajah Satya tampak murung bercampur kemarahan.

"Kenapa ngga ngundang aku El?" Tanya Satya.

"Yang mengundang keluarga kami. Aku ngga tau kalo Kak Satya ngga diundang" ucap Ellena.

"Ngga papa El. Selamat ya, kalo begitu aku permisi" ucap Satya berlalu dari mereka.

Ellena menatap kepergian Satya dengan bingung. Ada apa dengannya?

Rafa yang paham akan sikap satya pada Ellena hanya cukup diam.

"Kaki kamu udah dibersihin yang?" Tanya Ellena kepada Rafa. Ia berusaha untuk tidak memikirkan soal Satya.

"Udah tadi dengan bantuan tisu" ucap Rafa mengusap kepala Ellena dari belakang.

"Bisa kamu jelasin siapa dia sayang?" Bisik Rafa ditelinga Ellena.

"Di rumah aja ya. Sekarang baby nya laper jadi ga bisa ngomong panjang panjang" ucap Ellena tersenyum manis. Rafa hanya menggelengkan kepala nya.

Dan kini giliran mereka untuk mendapatkan sosis yang diinginkan Ellena.

Rafa menghampiri nya dan memberikan selembar uang yang disebutkan pedagang tadi. Dan menerima plastik yang berisi 3 porsi sosis bakar.

Rafa menghampiri Ellena dan bertanya "Mau makan disini?"

"Dimobil aja. Menghemat waktu. Perjalanan kita masih jauh" ucap Ellena berdiri dari duduknya.

Rafa menganggukan kepalanya, ia beralih menggandeng tangan Ellena menuju mobil mereka.

Setelah sampai dimobil
Ellena duduk dikursi belakang dengan Rafa disampingnya.

"Haris, nih buat kamu" Ucap Ellena menyerahkan satu kotak sosis bakar.

Tapi Haris menggeleng dan mendorong kembali kotak nya
"Terima kasih. Buat nona saja"

E L L E N AWhere stories live. Discover now