11. Kejanggalan

887 155 14
                                    

"Lebih menyakitkan lagi luka dihati dari pada luka di fisik"

*****
"Teryata sifat dinginnya Ellena menuruni sifatnya om Albert" batin Rafa tersenyum kecil.

"Mery. Dimana Evan?" Tanya Albert.

"Aku akan bercerita pada kalian mengenai hubungan Evan dan Ellena" Ucap Mery kembali dengan raut sedih mengingat anaknya yang telah menyakiti hati putri temannya.

"Maaf, saya permisi" ucap Rafa kemudian.

"Tetaplah disini Rafa, tunggu Ellena sadar dan kembali periksa dia nanti" ucap Della mencegah kepergian Rafa.

Mereka semua duduk di sofa yang tersedia, dan menatap Mery dengan pandangan serius.

"Cepat katakan" Titah Albert tegas.

"Begini–" Cerita Mery panjang lebar. Rafa pun yang berada diantara mereka dan mendengar cerita yang Mery sampaikan, ia mengepalkan tangannya mencoba untuk meredakan emosi nya.

"Berani sekali si brengsek itu menyakiti putriku. Akan ku balas kau Evann" Sungut Albert menggebrak meja

"Pa! tenangkan dirimu" Ucap Della mengusap lengan suaminya.

"Bagaimana aku bisa tenang. Si brengsek itu mungkin sekarang sedang bersenang-senang bersama selingkuhan nya sedangkan putriku terbaring lemah disini" Ucap Albert menggertakan giginya.

"Maaf menyela Om, tante. Saya sepertinya menemui titik kejanggalan akan kehamilan wanita itu. Kalo mereka melakukannya satu bulan yang lalu, kenapa wanita itu baru memberitahukan bahwa kandungannya berusia dua minggu. Bukan nya usia kandungan dihitung dari awal datang bulan?" Ucap Rafa.

"Kau benar Rafa. Tadi aku dan Ellena mendengar pembicaraan seseorang di supermarket" Ujar Mery

"Katakan" ucap Albert sedikit penasaran.

"Dia perempuan dan dia mengatakan bahwa ia akan memastikan Evan dan Ellena tidak akan tau rahasia mereka" jelas Mery.

"Gimana kalo kita meminta Ellena  untuk menyelidiknya setelah Ellena kembali sehat" Usul Johan.

"Kau gila Johan. Kalo Ellena yang menyelidikinya ia akan kembali merasakan sakit hati yang Evan torehkan" bentak Albert menarik kerah kemeja Johan.

"Tenanglah dulu Albert. Kalo Ellena sendiri yang menyelidikinya Rahasia mereka akan tersimpan rapi ditangan Ellena. Coba kau pikir, kita meminta detektif lain untuk menyelidiki kasus ini. Kemungkinan besar Sofia akan menyuap detektif tersebut untuk tidak mengatakan rahasia nya. Kau pun tentu tau kecerdasan Ellena. Dia seorang detektif yang sangat disegani dan dihormati oleh negara, dengan begitu Ellena mudah dalam mengungkap kasus ini" Ucap Johan merapihkan kemejanya yang sedikit kusut.

"Kau benar Johan. Aku akan meminta Ellena untuk menyelidiki nya" Ucap Della.

"Ma!!" Tegur papa Albert.

"Pa, mama mohon bujuk Ellena untuk menyelidiki kasus ini " mohon Della.

Albert menghela nafas kasar kemudian menganggukkan kepala nya.

"Biar saya ikut membantu Ellena untuk menyelidiki kasus ini om Albert" usul Rafa.

"Baiklah. Dengan adanya kau, kau bisa memastikam keselamatan Ellena, Rafa. Jagalah dia, aku mempercayaimu" Ucap Albert menepuk bahu Rafa.

"Ter–" Ucapan Rafa terpotong oleh teriakan seseorang.

"ARGHHHH Aku membencimu, AKU MEMBENCIMU EVAN ANDERSON" Teriak Ellena didalam kamar.

Tidak lama setelah teriakan Ellena terdengar disusul dengan suara pecahan kaca.

Pyarrr

Mereka segera berlari menuju kamar Ellena berada.

Ketika mereka membuka pintu, alangkah terkejutnya mereka melihat keadaan Ellena saat ini.

"ELLLENAAA!!!"

*****

E L L E N AWhere stories live. Discover now