8. Bertemu Mery

807 168 17
                                    

"Semua akan terlihat berubah bila keadaan yang dilalui sudah berbeda"

*****
"Sudahi mengocehmu. Apartemen ku kelewat" Ketus Ellena.

"Whatt!" pekik Rafa menginjak rem secara mendadak.

"Awwshh Rafa gimana si? Kamu melukai kening mulusku" Gerutu Ellena mengusap keningnya.

"Kening kamu tetap mulus meski di lempar beton sekalipun" Ucap Rafa enteng.

"Sebelum aku yang dilempar beton. Kamu duluan yang akan ku lempar ke gunung yang berisi lava"

"Apa hobi kamu mengancam?" Tanya Rafa.

"Itu salah satu nya" bangga Ellena.

"Aku mau pulang ke apartemen. Makasih atas tumpangan nya Rafa" Ucap Ellena segera turun dari mobil.
Rafa pun mengikuti Ellena turun.

"Bukannya apartemen mu kelewat El?" Tanya Rafa.

"Iya, jaraknya hanya beberapa meter sebelum ini. Aku bisa jalan kaki. Kamu pergilah, ini udah mau malam" Ucap Ellena setengah ngusir.

"Aku bisa putar balik untuk mengantarmu El" kekeh Rafa.

"Ngga perlu Rafa. Aku pergi yaa, see you" Ucap Ellena melambaikan tangannya dan berjalan menjauh dari mobil Rafa.

"Padahal aku cuma mau tau letak kamarnya. Kalo suatu saat dia membutuhkan aku, aku bisa langsung mudah kesana" Rafa menghela nafas.

"Tapi yaudah lah. Toh aku juga masih bisa menghubungi nya menggunakan nomor ini" Ucap Rafa tersenyum lalu meninggalkan lokasi tersebut dengan menggunakan mobilnya.

Di perjalanan tadi ia sempat meminta nomor ponsel Ellena dengan dalih jika Ellena butuh apa apa dia bisa menghubunginya.

Disisi lain. Ellena mampir ke sebuah supermarket yang tidak jauh dari apartemen nya.

Ellena berjalan menuju lemari pendingin dan mengambil satu kaleng soda lalu membawanya menuju kasir.

Saat ia keluar ia berpapasan dengan seorang wanita parubaya yang sangat dikenalnya.

"Ellen sayangg"  Ucap wanita tadi memeluk Ellena.

Ellena hanya diam mematung tidak lama ia membalas pelukannya dan segera melepaskan nya kembali.

"Mama rencana nya mau ke apartemen kamu El. Dan mampir kesini untuk membelikanmu buah buahan. Dan ternyata mama berpapasan dengan kamu disini. Ayo kita duduk disana sayang" Ajak wanita tadi menunjuk kursi yang tersedia didepan supermarket

"Kamu apa kabar sayang? Maafkan mama yang jarang menghubungimu. Kamu tau lah yaa mama sibuk mempersiapkan pernikahan kalian yang diadakan di Paris. Jadi mama bolak balik kesana kemari dan lupa jika ingin menghubungimu" Ucap wanita tadi.

Wanita yang disebut mama ini seperti nya sangatlah antusias dalam mengurus pernikahan Ellena dan Evan.

"Ngga apa apa ma. Dan kabar Ellena baik kok, mama ngga usah khawatir" jawab Ellena tersenyum kecil.

"Lohh kamu ken–" Ucapan wanita tadi terpotong oleh ucapan seseorang ditelpon yang tepat berada tepat dibelakangnya.

"Iya Sof. Aku akan pastikan Evan Anderson dan Ellena ga akan tau rencana yang kamu buat" Ucap seseorang tadi lalu meninggalkan lokasi supermarket.

"Kau sangat bodoh dalam memilih orang suruhan nona Sofia" batin Ellena tersenyum miring.

"Bisa kamu jelaskan El. Apa maksudnya? Apa kamu menyembunyikan sesuatu tentang masalah hubungan kalian " Sepertinya Mery yang tidak lain adalah mama nya Evan ini tau maksud dari ucapan seseorang tadi dan diam nya calon menantunya ini.

Biasannya setiap kali bertemu Mery, Ellena selalu manja dan terus mengoceh, tapi sekarang mendadak diam? Itulah yang membuat Mery curiga akan suatu hal.

"Aku bisa menjelaskannya nanti di apartemen ma. Kita kesana sekarang" Ucap Ellena berdiri dari duduknya.

Mungkin sudah saatnya Ellena bercerita tentang persoalan hubungan dirinya dengan Evan yang sudah berakhir.

Mery berhak tau persoalan ini. Karena Mery sendiri adalah ibunya Evan sekaligus yang mempersiapkan semua properti pernikahan yang rencananya akan di adakan di Negara romantis.

"Baiklah" Ucap Mery berjalan mengsejajarkan dirinya dengan Ellena yang berjalan dengan tatapan datar.

"Sebenarnya apa yang terjadi di antara mereka?"

*****

E L L E N AUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum