51. Rumah baru

397 28 19
                                    

*****
Setelah makan
Kini mereka tengah berkumpul untuk melihat Rafa dan Ellena berpamitan pindah ke rumah baru mereka.

Kenapa mereka tidak ikut? Alasannya mereka siang ini ada kesibukan masing-masing. Jadi kemungkinan nanti malam mereka akan mengunjungi rumah Rafa dan Ellena.

"Semuanya. Kami pamit pergi ya" ucap Rafa menyalami mereka diikuti Ellena.

"Hati-hati dijalan. Jaga putri papa Raf" ucap papa nya Ellena.

Tangannya mengusap kepala putrinya yang sudah memiliki tanggung jawab sebagai seorang istri.

"Pasti pa" ucap Rafa tersenyum.

"Sering-seringlah berkunjung ke rumah kami" ucap ayah nya Rafa.

Ellena dan Rafa mengangguk. Kemudian mereka berlalu pergi menuju mobil yang akan dikemudikan oleh supir mereka.

Diperjalanan Ellena tengah tertidur dipelukan Rafa. Tangan Rafa yang mengusap kepalanya membuat Ellena tambah nyaman dengan tidurnya.

Rafa tengah tersenyum membayangkan bagaimana bahagianya rumah tangga mereka dengan anak-anak mereka nanti.

Sopir yang melihatnya begidik ngeri.
Tuannya ini sedang kerasukan apa? Di liat-liat dari tadi bibirnya tidak berhenti tersenyum.

Sesampainya dirumah mereka.
Rumah minimalis namun tidak mengurangi kemewahannya.

Didalamnya sudah terdapat beberapa Art dan satpam yang sedang bekerja dengan kegiatannya masing-masing.

"Selamat datang tuan" sapa mereka ditengah-tengah bekerja.

Rafa yang sedang dilanda kebahagiaan tersenyum dan mengaggukan kepalanya.

Setelah sampai tepat di depan rumahnya Rafa ingin mengangkat tubuh Ellena tetapi Ellena sudah membuka matanya.

"Udah sampe?" Tanya Ellena celingukan.

"Heem, mau aku gendong? Kamu baru bangun loh nanti pas jalan yang ada kamu nabrak" canda Rafa.

Ellena memukul tangan Rafa pelan "Mana ada. Aku mau jalan sendiri" ucap Ellena turun dari mobil.

Setelah keluar dari mobil pandangannya tertuju pada rumah ber cat putih dihadapannya yang tampak sangat cantik. Halaman yang sangat luas, ada air mancur, bunga berjejer membelah jalan yang ditapaki nya saat ini.

"Ayo masuk" ucap Rafa memegang tangan Ellena dan berjalan masuk.

Ellena terlonjak tetapi dengan cepat ia kembali menetralkan ekspresi nya dan berjalan berdampingan dengan Rafa.

Ellena kembali terpukau dengan dekorasi rumah ini yang sangat enak dipandang.

Ia melihat tangga putih yang tertuju pada lantai atas.

Para Art yang berlalu lalang mengerjakan sesuatu tampak terhenti dan menyapa mereka.

"Selamat siang tuan, nona" sapa mereka.

Ellena dan Rafa tersenyum "selamat siang"

"Kamar kita dimana?" Tanya Ellena kepada Rafa.

"Ayo kesana" ajak Rafa melangkah menuju lantai atas untuk ke kamar mereka.

Ellena yang mengikuti nya sedikit gelisah "Janji sementara ngga akan lakuin itu lagi" ucap Ellena pelan.

"Iya sayang. Pikiran kamu itu selalu aja tertuju kesana" ucap Rafa tersenyum menyebalkan.

Ellena mendelik "Ngga ya"

Rafa tertawa dengan tangan yang merangkul Ellena.

Setelah sampai dikamar, keduanya mandi dan kini mereka tengah duduk di sofa.

E L L E N ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang