Chapter 38 | Perdebatan

3.7K 652 93
                                    

Hai, jangan lupa tap tap⭐
Happy Reading!
Warning: mention of kiss

***

Suasana di meja makan Arcadia hari ini sedikit aneh. Aneh? Kenapa begitu? Jawabannya adalah karena keberadaan Janari. Ketiga sahabat Janari menatap lelaki itu dengan ekspresi heran. Bagaimana tidak? Janari sedang memakan sarapannya dengan beringas. Ini sudah piring keduanya pagi ini.

"Lo nggak makan berapa hari?" Mulut Gema tak tahan untuk tak bertanya.

"Lupa." Balasnya singkat.

"Eum.. Mas Ari kalau mau habisin opornya juga ndak papa kok," Cicit Naya.

Seketika pergerakan Januari berhenti. Ia memandang Naya lama. Naya yang ditatap sedemikian dalamnya langsung salah tingkah.

"K-kenapa Mas?"

"Kamu tau nggak sih? Cewek kalo peka tuh jadi makin manis." Jawabnya sembari mengedipkan matanya.

Penghuni Arcadia yang berada di meja makan melongo. Lebih tepatnya Juna, Nalen dan Gema karena Lingga dan Cakra sudah berangkat sekolah. Sedangkan Elang ada kelas pagi. Janari memang buaya, tapi selama ini ia tak pernah menggoda Naya. Ia sangat sopan kepada gadis mungil itu. Naya yang mendapat kedipan terlonjak kaget. Rona merah menghiasi pipi gembilnya.

"Gue baru sadar deh, Naya makin manis aja dari terakhir kita ketemu," Imbuh Janari.

Gema tersedak. Ia terbatuk dan dengan cepat Nalen mengulurkan segelas air bening.

"Makasih Na," Nalen hanya mengangguk.

"Lo lagi kenapa sih?" Tanya Juna pada Janari.

"Lagi apa ya? Lagi bikin orang biar sadar?"

Pergerakan Nalen terhenti. Ia memandang lurus Janari yang ternyata dibalas sang empu. Senyuman menggoda dari sahabatnya membuatnya segera mengalihkan pandangan.

"Hah apa sih? Ngaku lo abis diapain si Lana?" Tanya Juna dengan berapi-api.

"Menurut lo diapain?" Janari menaikturunkan kedua alisnya.

"Pake kondom nggak?" Sahut Gema.

"HEH!" Tegur Juna.

"Guys, makan nggak boleh sambil ngomong. Apalagi ngomongin hal jorok!" Nalen mendelik kesal.

"Ri, kuliah nggak lo hari ini?" Tanya Gema.

Janari mengangguk.

"Parah lo, kemaren gue dihadang sama fans-fans lo tau!"

"Hah? Kenapa emang?"

"YA MEREKA NYARIIN LO! NANYAIN LO KE GUE!" Gema sewot.

"Ohhhh hehe." Janari nyengir.

"Lo.. pacaran sama si Lana Ri?" Tanya Nalen hati-hati.

"Ha–eh bentar ada telepon."

"Ya? Di depan?"

"Bentar, gue ke depan dulu." Janari mematikan sambungannya.

"Kenapa Ri?" Tanya Juna.

"Temen gue ada di depan."

"Temen apa fans lo?" Selidik Gema.

"Eum.. temen?" Balas Janari tak yakin.

"Cowok apa cewek?"

"Cewek."

Gema berdecak. "ITU FANS LO NAMANYA!"

"Temen yang suka deketin gue maksudnya," Imbuh Janari sembari tertawa. Lelaki itu segera beranjak.

Arcadia✔Where stories live. Discover now