Chapter 20 | Belanja

3.8K 693 87
                                    

Hai, janlup tap tap⭐
Happy Reading!

***

Sore ini Gema sedang berjalan di koridor rumah sakit bersama Gadis di sebelahnya. Setelah kejadian itu, Gema akhirnya mengalah. Ia setuju untuk menjenguk Sherly. Gema sedikit luluh dengan pengorbanan Gadis.

Sebelum hari ini datang, Gema selalu meyakinkan dirinya bahwa menjenguk Sherly bukanlah perkara yang sulit. Namun kenyataannya, langkahnya sangat berat sekarang. Ia ingin pergi sekarang juga. Tak lama, ia pun menghentikan langkahnya. Gadis pun ikut berhenti.

"Lo.. nggak papa? Tanya Gadis.

Gema memejamkan matanya sembari mengambil napas sedalam-dalamnya.

"Nggak papa." Jawabnya bohong.

"Sori ya..." Jujur Gadis merasa tak enak. Bertemu dengan mantan yang mengkhianati kita bukanlah perkara yang mudah.

Gema hanya tersenyum tipis lantas ia melanjutkan langkahnya. Jantungnya semakin berdetak keras saat keduanya sampai di depan pintu ruangan dimana Sherly dirawat.

"Udah siap?"

Gema mengangguk pelan.

Sherly mengangkat kepalanya saat mendengar pintu kamar rawatnya dibuka. Netranya membulat sempurna melihat sosok yang ia rindukan ada di belakang Gadis.

"GEMA!"

"Hai Sher. Cepet sembuh ya,"

Gema langsung mengarahkan tatapannya ke arah lain meskipun ia berjalan mendekat. Dadanya terasa nyeri ketika melihat sang mantan.

"Akhirnya kamu dateng juga. Aku selalu nungguin kamu."

"Buat apa?"

"Hm? Maksudnya?" Balas Sherly tak paham.

"Buat apa lo nungguin gue?"

Sherly terhenyak. Mengapa Gema mengubah panggilannya pada Sherly?

"Gem, kalo kamu marah karena apa yang dibilang Gadis tolong dengerin penjelasan aku dulu!"

"Sebelum lo salah paham, gue juga mau bilang kalo gue kesini bukan karena lo, tapi karena Gadis." Tandas Gema.

Sherly terkejut mendengar penuturan Gema. Gadis pun sama terkejutnya.

***

"Mas Elang, bahan persediaan makanan di kulkas habis." Ucap Naya tanpa menatap Elang yang sedang duduk di sofa ruang tengah.

Omong-omong, Naya masih takut dan tidak enak pada Elang sejak tunangannya kemari dan pasangan itu berakhir ribut karenanya.

"Oh iya ya? Kita perlu belanja dong? Tapi maaf banget, Mas malem ini nggak bisa nemenin kamu belanja. Sebentar, Mas panggilin yang lain dulu."

"GUYS! TOLONG KE RUANG TENGAH, MAS ELANG MAU NGOMONG!" Teriaknya.

Nalen yang pertama muncul diikuti Cakra dan Lingga.

"Ada apa Mas?" Tanya Nalen.

"Nunggu yang lain dulu. Ini Juna, Gema sama Ari mana lagi?"

"JUNA! GEMA! ARI!"

Tak lama Juna muncul. "Kenapa Mas?" Tanyanya sembari menuruni tangga.

"Gema sama Ari mana?"

"Gema nggak tau deh Bang, tadi balik cuma mandi trus pergi lagi. Kalo Ari seperti biasa, kebo. Gue ketok pintu kamarnya dan dia nggak nyaut." Jawab Juna.

"Oh yaudah. Jadi gini, bahan-bahan di kulkas habis. Siapa yang bisa nemenin Naya belanja bulanan?"

"Aku–"

Arcadia✔Where stories live. Discover now