Chapter 39 | Keputusan

3.7K 660 82
                                    

Hai, jangan lupa tap tap⭐
Happy Reading!
Warning: Dirty talk

***

Lingga masih mematung di tempat. Ia masih shock berat. Cakra berbisik pelan sembari menepuk bahu Lingga. "Ayo cepet keluar!"

Lingga langsung tersadar. "Astagfirullah," Ia mengusap wajahnya.

Kini keduanya sudah berada di halaman depan. Cakra harap, Elang dan Elvira tidak menyadari kehadiran mereka berdua. Diam-diam wajahnya memucat. Jujur, itu adalah pengalaman pertamanya melihat-astaga lupakan.

"Hari ini aku kenapa sih, tadi pagi ada yang nembak, eh pas sore liat-astagfirullah," Lingga berkata lirih.

"Hah kamu tadi pagi kenapa?" Tanya Cakra dengan tatapan menyelidik.

Lingga terkesiap. "H-hah apa sih? Aku lagi ngomongin hal nggak jelas, nggak usah didengerin!" Sanggah Lingga gugup.

"Hmm okedeh. Eh tapi jujur aku kaget banget Ga, aku merinding parah! Nih liat tangan aku!" Cakra menunjukkan lengannya dengan heboh.

"Udah ah nggak usah dibahas! Aku.. malu." Rona merah menjalari pipi Lingga.

"Kalian lagi ngapain disini?"

"Astaga Mas Nana!" Cakra dan Lingga terperanjat kaget.

"Kok kaget banget? Kalian lagi ngapain? Kok nggak masuk?" Tanya Nalen beruntun.

"Eummmmm"

"Anu..."

Nalen menautkan alisnya. "Yaudah masuk gih, Mas Nana mau masukin mobil dulu."

"JANGANNN" Teriak keduanya berbarengan. Nalen semakin penasaran. Ada apa sebenarnya?

"Ada apa sih? Coba cerita,"

"Mas, mending kita pergi dulu deh. Yuk Mas makan aja yuk di luar!" Cakra menyeret lengan Nalen keluar dari halaman depan. Ke tempat dimana mobil Nalen masih terparkir di bahu jalan. Lingga menutup pintu gerbang dengan hati-hati.

Kini ketiganya sudah berada di dalam mobil Nalen. "Oke, ayo cerita." Titah Nalen.

"Jalan dulu aja Mas," Balas Lingga lirih.

"Ada apa sih? Beneran deh ada apa?"

"Oke aku kasih clue dulu. Hal yang dilakuin sama pasangan." Sahut Cakra cepat.

"Hah apa sih???" Nalen pusing.

***

"Kenapa kudu Gacoan lagi sih? Boseeeenn" Protes Janari.

"Protes mulu lo! Udah, Cakra atau Lingga mau jelasin apa?" Tanya Gema. Yang ditanyai masih membisu.

Setelah mobil Nalen meninggalkan Arcadia, Cakra mengirim pesan pada abangnya yang lain untuk tidak pulang terlebih dahulu. Dengan terburu-buru, mereka memilih Gacoan sebagai tempat berkumpul. Akhirnya Juna, Janari menyusul mereka setelah kelas selesai. Sedangkan Gema bergabung setelah mengantarkan Gadis pulang.

"Tadi.. tadi Bang Dika ribut sama tunangannya di Arcadia," Cakra memulai ceritanya.

"Serius?" Sahut Juna.

"Dah biasa nggak sih?" Janari menyahut malas.

"Ada adegan piring terbang nggak?" Tanya Gema.

"Lo pikir mereka lagi syuting FTV?" Juna tertawa.

"Terus, apa yang bikin kalian jadi aneh begini?" Tanya Nalen dengan tatapan curiga.

"Anu.." Lingga menggaruk pelipisnya.

Arcadia✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu