Chapter 1 | Galau

11K 891 45
                                    

Hai, janlup tap tap⭐
Happy Reading!

***

Bisa dibilang, senin pagi Gema kali ini cukup berbeda. Berbeda karena setelah shalat subuh, ia tak tidur kembali. Padahal hari senin biasanya ia langsung menempelkan tubuhnya ke kasur setelah shalat karena tak memiliki kelas pagi. Maka dari itu, Gema sangat menyukai hari senin.

"Tumben lo nggak tidur lagi." Juna bertanya dengan heran.

Sedangkan Nalen hanya melirik Gema sekilas. Ia lebih memilih fokus mengupas bawang untuk memasak nasi goreng. Jangan heran, Nalen dan Juna memang penghuni Arcadia yang selalu bangun awal dan yang paling sering berkutat di dapur.

"Nggak bisa tidur." Jawab Gema pelan.

"Tumben? Lo kan manusia kebo kedua setelah Ari di Arcadia."

"Diem deh lo." Gema langsung menelungkupkan kepalanya di meja makan. Juna yang melihat itu hanya berdecak sebal.

"Lemes banget lo kek ikan teri." Juna berkomentar lagi. Emang ikan teri lemes Jun?

"Jun." Tegur Nalen pelan sembari menggelengkan kepalanya. Juna langsung merapatkan bibirnya.

Keheningan menyelimuti dapur sebelum Lingga dan Cakra datang.

"Mas Nana masak apa?" Tanya Lingga.

"Bang Gema sakit?" Potong Cakra sebelum Kala membalas pertanyaan Lingga.

"Lagi galau." Bisik Juna pelan. Cakra hanya membalas 'Oh' tanpa suara.

"Gue denger ya Jun." Gema menyahut pelan. Tak lama ia mengangkat kepalanya. Pandangannya kosong. Juna pura-pura fokus dengan tehnya.

"Kalau butuh tempat cerita, kita berenam available kok Gem. Jangan dipendem sendiri." Ucap Nalen sembari memberikan sepiring nasi goreng pada Lingga dan Cakra.

Gema tertawa pelan. "Bahasa lo ambigu banget nyet. Available kek apaan aje. Gue masih masih doyan melon ye."

Beberapa detik kemudian...

"ANJIR SAKIT NA!" Gema meringis setelah Nalen menonjok lengannya cukup keras.

"Otak lo dulu tuh yang dibenerin, baru hati lo." Ucap Nalen dengan wajah masam.

"Sukurin lo. Makanya galau mah galau aja, nggak usah sok asik." Juna mencibir.

"Siapa yang lagi galau?" Suara Elang terdengar dari arah tangga.

"Nggak ada."

"Bang Gema."

Gema dan Lingga menjawab bersamaan. Lantas Gema menatap Lingga dengan tajam.

"Eh Bang Dika mau kemana nih udah ganteng aja?" Gema mengalihkan pembicaraan.

"Nggak usah mengalihkan pembicaraan. Ada apa?" Balas Elang.

"Tunggu Ari deh biar lengkap."

"Nunggu Bang Ari mah kita telat ke sekolah." Ujar Cakra.

"Apa nih Ari Ari?" Sang raja tidur Arcadia sudah bangun ternyata. Janari menguap sembari melangkahkan kakinya menuju kulkas.

"Tuh dah lengkap. Cepet!" Juna sudah tak sabar rupanya.

Gema menarik napas dengan dalam. Semua orang menunggu ia berbicara kecuali Janari yang sedang meminum air putih.

"Sherly punya pacar baru."

Sontak berbagai macam reaksi ditampilkan enam pemuda lainnya. Juna sih yang paling heboh.

"WAH ANJIR PADAHAL PUTUS SAMA LO BELOM LAMA?!"

Gema hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Kalian putus pas akhir semester dua kan ya?" Tanya Nalen. Lagi-lagi Gema hanya mengangguk.

"Yang bikin gue makin galau tuh ya, pacar barunya udah dibawa ke rumahnya. Gue liat foto mereka sama ortunya Sherly. Padahal pas sama gue boro-boro, gue diajak ke rumahnya aja enggak. Padahal kita udah pacaran dari jaman lulusan SMA."

"Cowok barunya anak kampus kita bukan? Kalo iya gue bisa bantu nonjok." Ucap Janari.

"Ari."

"Bercanda Mas El hehe.."

"Move on aja Gem." Celetuk Juna.

"Lagi gue coba sih, tapi nggak gampang kan." Gema menghela napas.

"Kalau saran Mas sih let it flow aja Gem, kalau semakin kamu ingin ngelupain dia malah semakin susah lepas." Saran Elang.

"Cari cewek baru aja." Tidak perlu bertanya siapa yang berbicara, tentu saja Janari.

"Makasih ya semua udah dengerin curcol gue di pagi hari begini, btw gue jadi pengen makan pedes deh biar nggak galau galau amat. Ntar balik kuliah makan ayam geprek ah."

"Ngomong-ngomong ayam geprek, kemaren Ari liat Mbak Vira sama cowok di warung Bu Rum, Mas." Ucap Janari sembari menatap Elang.

Elang membeku sesaat. Tapi sedetik kemudian ia berbalik menatap Ari sebelum menjawab, "Oh iya. Cowoknya kali."

Hening. Tidak ada yang berani berbicara setelahnya.

-TBC-

Hai!! Gimana chapter satunya?
Semoga suka ya!
Terima kasih udah baca🥰
Jangan lupa vote+komen💙

Arcadia✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang