Chapter 30 | Cemburu

4K 683 83
                                    

Hai, janlup tap tap⭐
Happy Reading!

***

"Lin? Kamu kenapa Lin?" Melinda bertanya panik saat melihat Lintang memasuki kelas dengan airmata yang berderai. Beberapa siswa yang berada di kelas menatap Lintang penasaran.

Setelah sampai di bangkunya, Lintang segera menyembunyikan wajahnya yang penuh airmata dengan lipatan tangannya.

Melinda mengusap bahunya lembut. "Mau cerita?"

"K-kak Lingga," Ucap Lintang lirih masih dengan posisi yang sama.

"Hm? Dia kenapa?"

"N-nolak aku.."

Melinda terbelalak. "Hah? Kok bisa? Kamu nembak dia emang?"

Lintang menggeleng.

"Terus?"

"Bekal aku ditolak.. terus dia bilang aku suruh berhenti hikssss"

Melinda menatap temannya penuh iba.

"Hey, bukan berarti perasaan kamu ditolak. Mungkin Kak Lingga nggak suka dikasih sesuatu gitu orangnya." Melinda mencoba menghibur Lintang.

Lintang lantas mengangkat kepalanya. "Hah gimana?"

"Kamu harus pake cara lain buat deketin Kak Lingga, jangan ngasih-ngasih gitu lagi." Melinda tersenyum menenangkan.

Lintang lantas merenungkan kalimat Melinda barusan. Tangisannya berhenti.

"Makasih ya Mel," Ucap Lintang dengan suara serak.

Melinda memberikan beberapa lembar tisu.

"Sama-sama Lin. Nih bersihin!"

Lintang bersyukur memiliki teman yang baik dan pengertian seperti Melinda. Karena ucapannya, Lintang yakin dirinya masih mempunyai harapan.

***

"Akhirnya kamu berangkat juga Sher!"

"Hehe iya nih, udah lebih dari dua minggu nggak masuk."

Sebuah percakapan memasuki gendang telinga Gadis saat ia berada di ambang pintu kelasnya siang ini. Dengan langkah pasti, ia melewati tempat dimana percakapan itu berasal.

"Kok Gadis nggak nyapa kamu Sher?"

"Hehe nggak papa kok!"

"Pasti dia ada salah ya sama kamu? Mukanya nyebelin gitu."

"Udah udah nggak papa." Balas Sherly dengan fake smilenya.

Gadis masih bisa mendengar bisik-bisik yang menyebut namanya. Namun ia tidak peduli. Ia memilih tempat duduk di belakang yang masih kosong.

"Eh Dis!"

Ia menoleh. "Kenapa Yan?"

"Kamu kemaren nonton inaugurasi sama Gema bukan sih?"

Gadis menahan napas untuk beberapa detik. Kok Rian tau Gema sih? Namun ia segera menguasai diri.

"Kok lo tau Gema?"

"Dia temennya temenku. Lagian dia cukup famous di kalangan anak Teknik."

"Ah gitu.."

"Jadi dia lagi deket ya sama kamu?" Rian menaikan satu alisnya—menggoda Gadis.

"Engga. Temen aja kok."

"Semua juga berawal dari temen Dis."

"Iya, abis itu temen makan temen!"

Arcadia✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt