Arcadia✔

Chapter 14 | Pulkam

Hai, janlup tap tap⭐
Happy Reading!

***

"Mas titip Arcadia ya, semua."

"Hati-hati Bang."

"Jangan ngebut ya, Bang."

"Salam buat keluarga ya, Mas."

Penghuni Arcadia plus Naya sedang berada di halaman depan mengantar Elang yang akan pulang kampung. Sebenarnya bukan hal yang jarang, nyatanya hampir dua minggu sekali Elang selalu pulang ke Solo.

"Jagain Naya. Pokoknya jangan aneh-aneh ya, kalian!"

"SIAP BAANGGGG"

Tak lama mobil Elang berjalan meninggalkan Arcadia. Lagi-lagi Lingga yang bertugas menutup pintu gerbang. Sedangkan yang lain langsung masuk ke dalam.

"MENGAPA MASIH ADA, SISA RASA DI DADAAA" Juna tiba-tiba bernyanyi dengan lantang.

"DISAAT KAU PERGI BEGITU SAJAAAAA" Secara tak sengaja Cakra dan Janari melanjutkan nyanyian Juna.

Gema keki. "GUE LEMPAR VAS BUNGA NIH?!"

"Loh kok ngamok? NGERASA?" Sahut Juna. Ia dan Janari lantas terbahak sambil ber-high five.

"Kayaknya lo lagi bahagia banget ya Jun? Kemaren kencannya lancar ye?" Balas Gema.

"ITU MULU SENJATA LO!"

"LAH SENJATA LO JUGA GUE YANG GALAU DOANG!"

"Bang, butuh popcorn nggak sih?" Bisik Cakra pada Janari.

"Taruhan aja yuk siapa yang menang? Gue pegang Juna." Balas Janari.

Lingga yang mendengar itu hanya bisa menggeleng heran.

"MAJU SINI LO!" Juna siap menyerang.

"SIAPA TAKUT?" Balas Gema tak gentar.

"Mas udah-"

"Diem atau kalian berdua gue seret ke lapangan komplek!"

Baru saja Naya akan melerai namun suara Nalen yang rendah dan tajam terdengar. Juna dan Gema langsung diam tak berkutik.

***

Elang melirik Elvira di sebelahnya. Gadis itu terlihat sangat bahagia. Elang mendengus dalam hati.

"Abis beli sesuatu kah?" Tanya Elang.

"Hm? Aku?" Elang menjawab dengan anggukan.

"Aku nggak abis beli apa-apa kok."

"Seneng banget kayaknya."

Elvira menatap Elang aneh namun tak lama ia terkekeh geli. "Bisa kepo juga ya kamu."

Elang mengendikkan bahunya.

"Emang iya ya El? Aku seneng banget soalnya Mas Haris pulang hehe." Lanjutnya.