Chapter 17 | Burjo

3.9K 708 76
                                    

Hai, janlup tap tap⭐
Happy Reading!

***

"Jangan kaget ya Mbak, Gema ki pancen lanang baperan." Ucap Sunu kepada Gadis yang ada di depannya. Mereka berempat sedang berada di burjo setelah tragedi tadi.

Gadis hanya tersenyum maklum.

"Tau ndak? Dia pernah nangis gara-gara temen rombel kita ada yang ketiban onderdil motor." Sunu tergelak diikuti Dimas di sebelahnya.

Gema menatap kedua temannya sebal.

"Terus ya Mbak, dia juga suka nangis kalo ketemu paruh baya yang masih suka dagang di jalanan."

"Itu sih lo nya aja yang kaga punya hati!" Gema membalas sengit.

"Gema isin ciyee," Sunu masih meledek. (Gema malu ciyee,)

"Udah cepet siapa yang mau mesen nih?" Gema mengalihkan pembicaraan.

"Aku wae rapopo. Pesen opo wae ki? Mbaknya mau pesen apa?" Dimas lantas berdiri.

"Mbaknya kalo ndak makan Indomie bisa pesen yang lain, ada nasi goreng, magelangan, nasi orak-arik, nasi ayam bali, oh iya ada bubur juga." Sunu berujar pada Gadis.

"Gue bisa makan Indomie kok. Pake sayur aja ya nggak pake telor. Minumnya es jeruk." Jawab Gadis.

"Gue good day aja bebas rasa apa aja." Ucap Gema.

"Kui tok? Biasane koe tuku Indomie nganti tanduk loh." (Itu aja? Biasanya kamu beli Indomie sampe nambah loh.)

"Berisik lo!"

"Sok jaim ncen cah kui." (Sok jaim emang anak itu.)

Gema menatap gondok pada Sunu dan Dimas.

"Wes wes, koe pesen opo Nu?"

"Indomie goreng karo endok yo trus es teh ojo lali," (Indomie goreng pake telor ya terus es teh jangan lupa,)

Sejujurnya Gadis tidak terlalu paham dengan Bahasa Jawa, maka dari itu sedari tadi ia hanya diam. Selain itu, ketiga lelaki ini juga orang yang baru dikenalnya.

"Kalian berdua tadi kayak Angga sama Vanesha tau,"

"Hm?" Gadis bertanya bingung. Kenapa jadi bahas artis?

"Koyo parodi Menghapus Jejakmu tapi ending'e dadi drakor wkwkwk" Sunu terkikik. (Kayak parodi Menghapus Jejakmu tapi endingnya jadi drakor)

Prik banget sih, Batin Gadis.

"MAJU SINI LO!" Gema mengangkat tempat sendok-garpu tinggi-tinggi.

"Astagfirullah nyebut Gem!" Sunu mencoba melindungi diri.

"Baru juga ditinggal sebentar," Dimas bergumam lirih saat ia hampir sampai di tempat duduk mereka.

***

Naya sedang menyapu lantai ruang tamu ketika Nalen membuka pintu.

"Mas." Sapa Naya.

Nalen hanya mengangguk pelan. Netranya menangkap Juna yang sedang fokus membuat sketsa entah apa.

Setelah Nalen selesai shalat dan berganti pakaian, ia keluar kamar. Dirinya mendapati Juna dan Naya tengah mengobrol di meja makan.

"Eh Na, dua minggu lagi ada inaugurasi ya. Lo nonton kaga?" Tanya Juna.

"Males ah."

"Halah nonton yuuuukkk"

Arcadia✔Where stories live. Discover now