Chapter 21 | Minggu Pagi

3.7K 700 96
                                    

Hai, janlup tap tap⭐
Happy Reading!

***

Gema terbangun pada pukul satu malam. Ia melirik Sherly yang terlelap dalam tidurnya. Lantas ia menatap Gadis yang tidur di sofa seberangnya. Sepertinya, Gadis tidak nyaman tidur di sofa. Kerutan di dahi gadis itu terlihat jelas.

Sejujurnya Gema ingin kopi, namun ia tak berani keluar. Sebut saja Gema penakut, ia tak peduli. Karena tak ada pilihan lain, akhirnya ia meminum air mineral yang berada di meja. Perhatiannya teralihkan pada Gadis kembali. Perempuan itu memeluk tubuhnya sendiri karena kedinginan. Gema mendengus. Bisa-bisanya selimutnya sampe jatuh?

Ia bergerak mengambil selimut Gadis yang terjatuh di lantai lantas menyelimuti perempuan itu sampai sebatas dada. Netranya sejenak menatap wajah Gadis dari dekat. Cantik, Batinnya. Beberapa detik kemudian, ia tersadar dan reflek menjauh.

Lo ngapain sih Gem?!, Makinya dalam hati.

Gema buru-buru membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya tanpa mengetahui jika Sherly diam-diam melihat kejadian itu dengan api yang berkobar di hatinya.

***

"Gema nggak pulang, Jun?" Tanya Nalen.

"Kaga, katanya nginep tempat temen."

"Oh gitu."

"Eh sabtu depan siapa aja yang mau nonton inaugurasi? Bang Dika nonton nggak Bang?" Tanya Juna.

"Eum.. belum tau. Tapi kayaknya enggak deh,"

"YAHHHH AYOKLAH BANG BIAR RAMEEE.. NAYA IKUT JUGA LOH BANGG"

"Eh Naya ikut?" Tanya Elang.

"Inshaallah aku ikut Mas." Jawab Naya yang sedang mencuci piring.

"Tapi Mas nggak janji ya Jun," Ucap Elang.

"Okedeh. Lingga sama Cakra mau nggak?"

"Boleh deh Bang," Jawab Lingga.

"Kalo gratis mau aja sih Bang." Balas Cakra.

"YEUUUUU"

Tawa keras Cakra mengudara. "Bercanda Bang. Titip beliin tiketnya dong,"

"Nggak usah beli. Abang punya banyak," Sahut Janari yang sedang berjalan menuju dapur. Seperti biasa, ia baru bangun tidur.

"Lo beliin kita semua Ri?" Tanya Juna.

"Dih ogah! Gue dapet dari temen-temen cewek gue. Mereka ngajak nonton trus sekalian beliin gue tiketnya." Jawab Janari santai.

"ANJIR?? Dapet berapa emang?"

"Kayaknya ada sepuluh? Atau lebih? Lupa."

"SINTING!"

"Kalo kalian mau, tuh pake aja tiketnya."

"Trus lo nonton kaga?"

"Kayaknya sih nggak. Kaga ada SO7 soalnya, nggak asik!"

"BISA-BISANYA LO NGGAK NONTON PADAHAL DAH DIBELIIN CIWI-CIWI?" Teriak Juna.

"Yakan gue tawarin ke kalian tiketnya. Jadinya nggak terbuang sia-sia," Balas Janari santai sembari mengunyah roti tawar.

"Kaga habis pikir gue!" Cibir Juna.

"Makasih banyak ya, Bang Ari!" Ucap Lingga.

"Yoi!"

Setelahnya perhatian Lingga jatuh pada Cakra yang sibuk mengetik di ponselnya. Sebetulnya ini melanggar privasi, tapi ia mencuri-curi pandang ke arah layar ponsel Cakra. Ternyata temannya itu sedang mengirim pesan pada seseorang. Namun Lingga tak dapat melihat nama kontak yang dituju.

Arcadia✔Where stories live. Discover now