How We Fix Sorrow ✅

BAB 27

"Aku mendapat kabar dari Finley bahwa proses persetujuannya hampir selesai. Dia menyarankan kita semua untuk berdiskusi mengenai pengambil alih perusahaan setelah persetujuan antara aku dan Flora selesai." Caden melirikku sebentar sebelum ia membawa dokumen yang dibawakan oleh Finley.

"Di sini dituliskan bahwa setelah persetujuan kolaborasi perusahaan selesai, maka dua perusahaan akan dimiliki sepenuhnya olehku dan Flora." Caden menjelaskan.

Aku dapat melihat ibu dan ayah yang berusaha membuka mulut sambil menatapku tajam sementara aku menundukkan kepala, masih berdiri seperti orang bodoh di tengah-tengah pertemuan ini. Aku memperhatikan Caden yang menatap tajam kedua orang tuaku, membuat mereka terdiam di tempat.

"Tapi, setelah persetujuan selesai, kita masih bisa bernegosiasi kepada Finley untuk memberikan kalian kontrol terhadap perusahaannya." Caden menyampaikan. "Perlu diketahui setelah persetujuan selesai dan perusahaan milik Nelson bergabung dengan perusahaanku; Flora dan aku masih punya kontrol penuh terhadap siapa yang akan memimpin perusahaan, kecuali jika aku dan Flora setuju dalam satu dokumen untuk menyerahkan kontrol perusahaan pada orang selain kita, maka kita berdua harus punya tanda tangan masing-masing dan membawanya ke firma."

"Tunggu, jadi kita butuh persetujuan kalian untuk mendapatkan kontrol perusahaannya?" Ayahku bertanya.

Caden tersenyum sinis. "Ya, tentu saja, kalian melihat persetujuan menandatangani dokumen awal sebelum aku dan Flora menikah, 'kan?"

"Tunggu, ada dokumen awal?" Aku membuka suara. Aku kira satu-satunya dokumen persetujuan yang ada adalah dokumen yang ditandatangani Caden dan aku saat di rumahnya hampir dua tahun kemarin.

Semua orang menatapku. Mereka sepertinya tahu lebih banyak mengenai bisnis ini kecuali diriku. Samantha dan Warner tidak terlalu terkejut, tapi aku melihat ibu dan ayah yang terkejut saat melihat dokumen yang ada di tangan Caden.

"Dokumen awal berisi perjanjian Finley dengan keluarga Green dan Nelson, karena itu Lila dan aku tahu mengetahui hal ini sementara kau tidak." Caden menjawabku dengan alis yang terikat, melirik Warden dan Samantha tidak yakin.

Aku menggelengkan kepala bingung, tidak paham mengetahui penggabungan profit dua perusahaan ini. Masih menelan ludah beberapa kali aku mencoba untuk mencari sesuatu yang masuk akal dalam pertemuan ini.

"Tunggu, jadi aku tidak punya tugas apa-apa dalam persetujuan ini?" Aku bertanya. Napasku tersendat-sendat sementara mataku menatap orang di dalam ruang ini satu persatu.

"Sudah aku peringatkan. . . Lila merupakan seseorang yang akan mengambil alih perusahaan kita, bukan dirimu, tapi karena dia sedang dalam proses membuka bisnisnya sendiri dan juga lulus kuliah dia akan memperlambat proses ini." Ayah menjelaskan dengan datar. "Jadi Caden memilihmu. Semua orang tahu ini akan terjadi."

"Kalian bilang Lila tidak menyukai perusahaannya." Aku membuka dan menutup mata. "Jadi alasan kalian memilihku karena prosesnya akan lebih cepat denganku karena aku tidak memiliki apa-apa? Apa kalian tahu tentang ini?" Aku bertanya kepada ayah dan ibu.

"Flora. Persetujuan ini telah kita persiapkan sejak lama." Warden membuka suara. "Tapi kami tidak tahu bahwa kau yang akan mengambil alih perusahaannya, bukan kakakmu."

Aku berjalan mundur, masih memainkan kedua tanganku yang berkeringat sebelum aku kembali berpikir. Orang tuaku yang menyabotase pendidikanku serta karirku, mereka mencoba membuatku membayar uang kepada mereka setiap aku tinggal di rumah. Mereka yang merusak mesin jahit dan pakaian-pakaianku. Mereka tahu aku akan membuat bisnis dari menjahit dan itu akan memperlambat proses persetujuan dua perusahaan ini.

Menarik tangan dengan kasar, aku kembali menatap kedua orang tuaku sambil mengerjapkan kedua mata berkali-kali. Seluruh hal yang aku alami di rumah hanya karena mereka menginginkanku sebagai "akses mudah" untuk mendapatkan profit untuk perusahaan mereka? Itu kenapa mereka tidak ingin melihatku sukses, karena secuil kesuksesan yang aku punya akan menghambat proses penambahan profit kedua perusahaannya.