Bab 47

73.6K 5.9K 839
                                    

Kalau ada bagian yang nggak sesuai sama part-part sebelumnya, tolong tandai

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Kalau ada bagian yang nggak sesuai sama part-part sebelumnya, tolong tandai.. nanti aku perbaiki👌

Contohnya kayak Melvin yang nggak suka kopi.. aku benar-benar lupa 😁🙏

Maklum, banyak yang kupikirkan.. seperti mikirin mas crush yang tiba-tiba punya gandengan, misalnya🤭

*****

"Brother!" Dia berlari, menubruk dada bidang seorang pria dengan seragam polisi yang melekat di tubuhnya. "I miss you.." lirih wanita itu teredam pelukan.

Bara membalas pelukan wanita itu. Tangannya terangkat mengelus surai wanita dalam pelukannya. "Kenapa, hm?"

"Mama nampar gue, kak.." adunya.

Mengurai pelukannya, pria itu mengangkat dagu Saskia, matanya menangkap bekas kemerahan serupa telapak tangan yang kontras dengan pipi putihnya. "Sakit?" tanyanya mengusap lembut bekas tamparan itu mengunakan ibu jari.

Saskia mengangguk dengan bibir mengerucut sebal.

"Nggak biasanya Tante nampar lo? Lo ada bikin salah apa emang?" Suara Bara terdengar lembut.

"Semua terjadi karena Deolinda. Dia yang buat Mama nampar gue!" Saskia menghentakkan kakinya kesal.

"Deolinda?" tanya pria itu memastikan.

"Iya, lo harus marahin dia, kak."

"Lo udah ketemu Deolinda?"

Tersadar akan sesuatu. Tubuh Saskia menegang, ia keceplosan. Karena faktanya Bara belum tahu, kalau sebenarnya dia sudah beberapa kali bertemu Deolinda. Bahkan lebih dari itu. Apa jadinya jika Bara tahu ia memaki adek tiri kesayangannya?

"Enggak. Nggak boleh.. Bara nggak boleh sampai tahu.." batin Saskia.

"Sas.."

"Ah, iya. Gue baru ketemu dia tadi. Bukannya peluk gue, justru dia provokasi Mama buat nampar gue.." dustanya. Berharap Bara percaya.

"Deolinda nggak kaya gitu, Sas.." Bara tak langsung percaya.

"Jadi lo nuduh gue bohong? Lo udah nggak percaya gue lagi? Apa karena adek tiri lo udah kembali.. lo mau buang gue gitu aja?" Nafas Saskia memburu, matanya menatap Bara terluka.

"Bukan.. gue bukannya nuduh lo bohong. Tapi, Sas.. gue tahu gimana Deolinda sekarang. Kita sempat bertemu.."

"Lo nggak tahu apa-apa tentang dia! Kalian hanya dekat beberapa hari, sebelum dia pergi! Tapi, kita? Delapan tahun! Kita dekat selama delapan tahun, kak! Dan lo masih lebih percaya dia di banding gue?"

Dua Garis Merah | DEOLINDA [Completed]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum