Bab 43

71.2K 5.5K 427
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Mobil Deolinda berhenti tepat di depan sekolah twins. Wanita dengan dress biru dongker itu keluar dan berjalan memutari mobilnya. Tangannya bergerak membuka pintu bagian penumpang, kemudian membantu dua buah hatinya untuk turun.

Deolinda merapikan seragam yang dikenakan twins bergantian, sebelum berjongkok di antara Arlo dan Sakura. Tangan ibu dua anak itu bergerak mengusap surai hitam putranya. Tatapan matanya teduh, penuh akan kasih sayang.

"Belajar yang rajin, nggak ada acara berantem-beranteman. Mom nggak suka lihat Arlo cosplay jadi preman.." ujarnya terselip candaan.

"Itu maksudnya, Mom nggak suka kalo prince kalah. Beda cerita kalau berantemnya Arlo yang menangin," sahut Kemala cepat, wanita itu terlihat bersandar di badan mobil.

"Mala," peringat Deolinda menoleh, meminta agar Kemala diam saja.

"Arlo tonjokin aja mulut-mulut bocah yang suka nyinyir, rontok-rontokin sekalian giginya, jangan sisa. Biar kena mental! Mingkem seminggu nggak tuh mulut sampahnya?! Kalau bisa sekalian emaknya juga, biar nangis kejer couplean," cerocos Kemala tak mengindahkan peringatan Deolinda. Wanita itu malah membuat gerakan menonjok udara, diiringi tawa renyah.

"Mala, yang keluar dari mulut kamu itu nggak ada yang bener. Diam aja, itu lebih baik," kesal Deolinda berdiri.

"Bukan nggak bener. Itu cuma bentuk pembelaan diri buat mempertahankan harga diri, tentu aja.." bantahannya.

Deolinda mendesah lelah. "Nggak harus pake cara kasar, Arlo masih kecil.. omongan kamu ini bisa-bisa tersimpan di otaknya."

"Bagus dong, gue nggak harus ngulang nasehat bijak gue." Kemala menoleh, menatap Sakura yang ternyata juga tengah menatapnya. "Sasa tadi dengarkan aunty bilang apa?" tanyanya yang dijawab anggukkan kepala oleh gadis kecil itu.

"Sasa sama kak Arlo 'kan saudara. Jadi, nanti saat kakak kamu berantem, Sasa harus supporterin, biar kak Arlo lebih semangat lagi berantemnya. Kalau perlu Sasa juga bantuin, gigit perutnya, gigit yang keras, harus pake tenaga dalam, bakal langsung nanges kejer dia nya. Sasa juga akan terlihat keren di mata Arsen tampan, aissh.. autoo langsung ditembak ditempat. " cerocosnya.

"Beneran aunty?" tanya Sakura berbinar. Gadis cilik penggila pria tampan itu pasti akan melakukan segala cara untuk menarik perhatian Arsen.

"Ben--"

"Nggak, jangan dengerin omongan orang nggak waras. Mana ada begitu.. Mala, mending sekarang kembali ke alam kamu saja, nggak capek apa gentayangan terus? disini bukan lagi duniamu," kesal Deolinda mendorong tubuh Kemala, memasukkan paksa wanita itu ke dalam mobil.

"Aish, jangan kasar Deolinda.." ringis Kemala saat kepalanya terpentok sesuatu.

"Ini juga bagian dari ajaran kamu."

Dua Garis Merah | DEOLINDA [Completed]Where stories live. Discover now