Bab 28

86.7K 6.5K 482
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Langit sudah berganti gelap saat Deolinda mematikan laptop di meja kerjanya. Wanita itu meregangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku, seharian ini ia sangat sibuk.

Lampu di toko sudah mati sejak satu jam lalu, semua karyawan sudah pulang. Hanya ruang kerjanya saja yang masih terang.

Jarum jam menunjukkan pukul delapan malam. Wanita itu bangkit berdiri kemudian berjalan keluar.

Gerakan mengunci toko terhenti saat ponsel di dalam tas nya berdering nyaring. Panggilan video dari nomor Citra terlihat. Citra adalah penggasuh Arlo dan Sakura.

Deolinda menggeser tombol hijau dan panggilan video langsung terhubung.

Wajah cemberut Sakura langsung memenuhi layar ponselnya.

"Mommy dimana?" Tanya gadis cilik berpipi bulat itu.

"Ini baru mau pulang, kenapa?"

Setelah selesai mengunci toko, wanita itu berjalan santai menuju mobil, tangan nya masih setia mengarahkan ponsel ke wajahnya. Sesekali netra coklatnya menatap jalan yang ia pijak.

"Sasa nungguin Mommy dari sore, tapi Mommy nggak pulang-pulang" ujar Sakura semakin menekuk wajahnya.

"Maaf ya.. tadi Mom nggak sempat ngabarin Sasa, kalau hari ini pulang telat" ujar Deolinda bersalah.

"Sasa 'kan nungguin"

"Iya Mommy minta maaf ya sayang"

"Di maafin nggak?" Tanya Deolinda dengan ekspresi wajah memelas.

"Iya.. tapi ada syaratnya"

"Apa coba syarat nya?"

"Mommy pulang nya harus bawain Sasa martabak manis rasa coklat keju, coklatnya dikit aja, kejunya yang buanyak. Sasa mau dua kotak" ujar Sakura dengan mata berbinar-binar.

"Dua kotak itu buat Sasa satu, kak Arlo satu?" Tanya Deolinda memastikan.

"Nggak! Itu buat Sasa semua"

"Yakin.. habis?"

"Hmmm" gadis cilik itu mengangguk-anggukan kepala semangat.

"Dasar kemaruk!!" Suara Arlo terdengar menyahut. Terlihat dari layar ponsel bocah laki-laki itu sedang rebahan di sofa. Matanya tidak beralih sedikitpun dari buku di tangannya.

Dua Garis Merah | DEOLINDA [Completed]Where stories live. Discover now