Bab 16

102K 7.3K 83
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Langit-langit tiba-tiba berubah gelap, rintik hujan yang jatuh ke bumi perlahan berubah deras.

Banyak pengendara motor memilih menepi untuk sekedar berteduh, menyelamatkan tubuh mereka dari serangan air hujan.

Kilatan-kilatan cahaya di langit gelap membuat suasana semakin mencekam.

Jalanan tidak terlalu padat mengingat derasnya hujan yang tengah mengguyur ibu kota.

Gadis itu berjingkrak kaget saat menyadari sudah cukup lama berada di dalam taksi.

Kepalanya menoleh ke samping memperhatikan jalanan yang terasa asing di matanya.

Keningnya mengkerut dalam saat sadar bahwa yang ia lewati bukan jalan menuju rumah Saskia.

Jarak kontrakannya dan rumah Saskia tidak terlalu jauh, harusnya saat ini sudah sampai.
Tapi dimana ini? Ia benar-benar tidak tahu

" Ini lewat mana ya Pak? "

"Ini bukan jalan menuju alamat yang saya sebutkan tadi kan Pak" katanya memberi tahu tanpa menoleh supir taksi di depannya, ia masih serius mengamati toko-toko yang ia lewati

"Berhenti di depan Pak" perintahnya mencoba tidak terlihat panik

Perasaannya semakin tidak enak, di tambah saat melihat supir taksi yang terus mengabaikan ucapannya,

"Ini bukan jalan ke rumah teman saya Pak" Deolinda menaikkan nada bicaranya

"Berhenti!" Teriaknya

"Bapak mau bawa saya kemana!!"

" Berhenti!! "

"BERHENTI!!"

Deolinda terus berteriak, mengguncang bahu supir taksi tersebut, membuat mobil itu tiba-tiba oleng,

"DIAM!!" Sentaknya

Mata Deolinda memanas perlahan cairan bening berjatuhan seperti air hujan di luar sana. Ia ingin berontak, namun jika mereka kecelakaan bagaimana dengan calon anaknya.

Tidak lama setelah itu mobil berhenti di depan sebuah bangunan tua yang terlihat usang dari luar,

Di luar hujan sudah reda, keningnya berkerut saat merlihat ada beberapa kendaraan terparkir di depan gedung.

" Tempat apa ini? "

Saat masih sibuk dengan pikirannya tiba-tiba pintu mobil di buka kasar dari luar,

Gadis itu menoleh ke samping, matanya melebar saat melihat wajah familiar gadis yang berdiri tepat di samping mobil, jantungnya berdetak kencang saat memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan di lakukan Aretha

Dua Garis Merah | DEOLINDA [Completed]Where stories live. Discover now