Bab 33

84K 6.5K 275
                                    

Mantun dulu lah

Buah #PEPAYA buah #NANAS kita yang #BERGAYA tetangga yang #PANAS

😂😂😂 Canda tetangga ✌️

😂😂😂 Canda tetangga ✌️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Tidak terasa sudah satu Minggu semenjak insiden Sakura menghilang.
Kini Deolinda menjadi lebih over protektif  kepada dua anaknya. Setiap satu jam sekali mengecek keadaan anak-anaknya adalah 'WAJIB'.

Seperti saat ini, wanita cantik dengan dress bermotif bunga-bunga itu tengah berbicara dengan Citra di telfon. Memberikan wejangan-wejangan yang sama setiap satu jam sekali.

Bahkan itu lebih rutin dari minum obat.

"Ingat, Citra. Jangan biarin Arlo dan Sasa bicara say orang asing. Apalagi sampai pergi sama orang itu."

"Iya, Bu.."

"Saya nggak mau dengar, anak-anak saya hilang satu persatu."

"Iya, Bu.."

"Jangan sampai Sasa ketemu Dara-dara itu lagi. Lebih perhatikan Sasa, anak itu agak sudah di kasih tau."

"Iya, Bu.."

"Katakan omongan saya ini sama dua bodyguard disana."

"Iya, Bu.."

"Kamu sakit, Cit?" tanya Deolinda mengerutkan kening, merasa tanggapan yang Citra berikan selalu sama 'Iya, Bu' terus dari awal ia bicara.

"Alhamdulillah saya dalam keadaan sehat."

"Syukurlah, saya pikir kamu lagi hemat suara."

"Eh--"

"Ya udah, jaga anak-anak saya dengan seluruh jiwa ragamu, Citra."

Deolinda memutuskan panggilan teleponnya sepihak, tidak membiarkan Citra membalas ucapannya dengan kata 'Iya, Bu' lagi.

Wanita cantik itu kembali larut dengan pekerjaannya. Sesekali tangannya mengetuk-ngetuk meja saat merasa pusing dengan deretan angka-angka yang tertera di layar laptop.

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu tidak membuat wanita cantik itu menghentikan aktivitasnya.

Dua Garis Merah | DEOLINDA [Completed]Where stories live. Discover now