Bab 44

79.2K 6.3K 474
                                    

Apa kabar kalian?

Gimana puasanya? Lancar dong pasti..

Nggak kerasa, udah dapet 12 hari..

Semoga semuanya dilancarkan sampai hari raya 🤗

Kau tahu aku pernah berdiri sendiri ditengah hujan badai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kau tahu aku pernah berdiri sendiri ditengah hujan badai.
Jadi tak perlu khawatir,
Aku tak akan tumbang bila hanya diterpa gerimis..

*****

Suara ketukan pada jendela mobil tak membuat wanita yang tengah menenggelamkan kepalanya di atas stir mobil menoleh. Tanpa melihat pun dia sudah tahu siapa orang yang berdiri dibalik pintu mobilnya.

Dia masih berusaha meyakinkan dirinya, hari ini, semua harus diperjelas. Benar kata Kemala, ia butuh penjelasan atas kebenaran yang baru-baru ini ia ketahui. Siap tidak siap, semenyakitkan apapun kenyataan, semua tetap harus dihadapi dengan berani.

Hari ini ataupun nanti tak akan merubah apapun, tidak ada yang berbeda, kebenarannya tetap sama. Melvin adalah Daddy dari kedua buah hatinya.

"Aku boleh masuk?" tanya sebuah suara bersamaan dengan suara pintu mobil yang dibuka.

"Hm," gumam Deolinda tak bergeming dari posisinya.

Sanggupkah ia menatap wajah Melvin? Wajah orang yang tanpa sengaja berperan dalam menorehkan luka di hidupnya? Wajah yang membuatnya mengingat kembali kilasan pedih masa lalu.

Namun tak bisa dipungkiri, Melvin lah yang selalu ada disampingnya selama delapan tahun terakhir.
Tak pernah sekalipun pria itu menghakiminya ketika pertama kali dia menemukannya tengah dalam keadaan mengandung tanpa sebuah ikatan pernikahan.

Melvin punya seribu alasan jika ingin pergi dari hidupnya, karena mereka hanyalah dua orang asing yang dipertemukan atas nama sebuah ketidaksengajaan.

Tetapi, pria itu justru memilih tinggal. Dia rela meninggalkan segalanya hanya demi tetap berada di sampingnya dan anak-anaknya.
Tunangan, keluarga, bahkan segala fasilitas mewah yang sejak lahir sudah dia peroleh.

Bukan janji-janji manis seperti jelmaan buaya diluaran sana. Tapi pria itu benar-benar membuktikan 'cinta' lewat sebuah tindakan.

Usapan lembut di kepalanya membuat Deolinda tersadar dari lamunan panjang.

"Kenapa, hm? Kamu sakit? Kata Mala, ada yang mau kamu bicarain.. apa terjadi sesuatu?" tanya Melvin, suaranya terdengar lembut membuat hati Deolinda bergetar.
Sejak pertemuan pertama mereka, tak sekalipun ia mendapati Melvin bersikap atau berkata kasar padanya.

Dua Garis Merah | DEOLINDA [Completed]Where stories live. Discover now