Bab 26

90K 6.3K 76
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Tak terasa sudah satu bulan Deolinda tinggal di Jakarta. Toko bakery yang ia dirikan sudah dua Minggu yang lalu di resmikan.

Arlo dan Sakura juga sudah mulai masuk sekolah.
Hari-hari yang ia lalui berjalan lancar, jauh dari bayangan nya yang penuh akan ketakutan.

Sejak pertama kali buka, tokonya tidak pernah sepi pengunjung, menghadirkan rasa bahagia di hati wanita yang kini memandang ramai nya antrian pelanggan di depan sana.

Deolinda sibuk di belakang meja kasir, saat telinganya mendengar suara dua wanita muda yang sedang mengobrol di sela-sela antrian.

"Kabar rencana pertunangan mereka lagi ramai-ramainya di sosmed, gue baru lihat beritanya tadi pagi" ujar wanita dengan dandanan menor.

"Kaget nggak lo?! Gue sih kaget banget.. ya emang sih si cewek nya cakep, tapi gue tetep nggak rela!" heboh wanita satunya yang memakai dres hitam .

"Si ganteng mah cocoknya sama gue, gila aja dia mau tunangan nggak ngobrol-ngobrol dulu"

"Katanya calon tunangannya seorang pengacara, nggak gitu terkenal. Buktinya gue aja nggak kenal"

Mendengar kata pengacara membuat Deolinda terdiam, pikirannya kini penuh dengan wanita bernama Saskia Hermawan, teman SMA nya, mantan sahabat sekaligus orang yang ikut terlibat dengan kejadian delapan tahun yang lalu.

Menggelengkan kepalanya beberapa kali, berharap bayangan wajah Saskia hilang dari pikirannya.

"Bu Deo sakit?" Tanya Hanna khawatir, ia berjalan mendekati Deolinda.

"Saya nggak papa Han.. kamu lanjut layani pengunjung saja" ujarnya tersenyum.

"Kalau Bu Deo capek, nanti panggil saya saja Bu"

"Iya"

Deolinda kembali fokos mencuri dengar obrolan dua wanita yang antriannya semakin dekat. Sedangkan tangannya sibuk memasukkan roti ke dalam paper bag berlabel 'Sakura Bakery and Cake Shop'

"Gue harap sih itu cuma berita hoax, nggak lucu kan kalau para betina patah hati berjama'ah pas si ganteng tukar cincin" ujar wanita menor itu menggebu-gebu.

"Susah sih kalau kita yang cuma remahan tempe basi mau rebut hati si ganteng, kita deket aja nggak kelihat mata"

"Iya, gue yang satu kantor sama dia aja nggak pernah di notice"

"Siapa sih nama cewek yang mau tunangan sama si ganteng?! Pengen gue kepoin deh setelah ini"

"Sas.. Sas siapa ya? Bentar.. bentar gue inget-inget dulu" ujar wanita dengan dandanan menor itu.

Dua Garis Merah | DEOLINDA [Completed]Where stories live. Discover now