Bab 14

106K 7.2K 123
                                    


*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Flash back 6 tahun lalu

Sudah menjadi kebiasaan, berkumpul di ruang keluarga setelah selesai makan malam.

Keluarga Prasetyo terkenal dengan keharmonisannya, saling menyayangi satu sama lain, banyak orang mengidolakan mereka bahkan menjadikannya sebagai panutan.

Keluarga Prasetyo terkaya nomor dua se-Asia, menjadi sorotan publik sudah menjadi hal yang biasa.

Selama 12 tahun hidup bersama tidak sekalipun ada kabar buruk tentang hubungan pernikahan antara Seno dan Sea. Mereka menjalani hidup seperti pasangan lainnya.

Mereka hidup bahagia..

Seperti malam ini, suara canda tawa terdengar bersahutan di ruang keluarga.

Suami istri itu sedang mendengarkan cerita putri satu-satunya yang baru berusia 10 tahun.

Iya, Aretha.
Gadis kecil itu bercerita betapa menyebalkan kakaknya Bara, menceritakan kegiatan mereka di sekolah.

Bara kecil sangat jail dengan adiknya, tingkah mereka berdua selalu berhasil mengundang tawa Sea dan Seno.

Umur mereka selisih 1 tahun, dengan Bara yang berusia 11 tahun, tidak jarang mereka di kira anak kembar.

"Permisi Tuan, di depan ada wanita dan anak kecil yang mencari tuan"

Suara tawa itu berubah menjadi hening

Seno mengangkat sebelah alisnya, ia terlihat sedang berfikir.

"Siapa Mbok?" Tanya Sea, perempuan itu beralih menatap suaminya.

"Saya tidak tahu Nyah"

"Aku lihat dulu" Seno bangkit berdiri

"Aku ikut"

"Mbok tolong temani Bara dan Aretha sebentar ya"  imbuhnya.

"Iya Nyah"

Setelah kepergian Seno dan Sea, Aretha mendekati Bara yang sibuk dengan buku pelajaran.

"Kak"

"Kak Bara?" Panggilnya pelan, tangan kecilnya sibuk mengguncang bahu kakaknya.

"Apa sih" kesalnya

"Kakak nggak penasaran"

Bara menoleh menatap Aretha yang sedang menunjuk-nunjuk pintu dimana Sea dan Seno menghilang.

"Nggak, udah sana kerjain PRnya"

Aretha mendengus menatap kakaknya, jiwa keponya meronta-ronta ia amat sangat penasaran.

"Mbok"

"Iya Non?"

"Aretha mau susu coklat dong"

"Mbok buatkan sebentar ya"

Dua Garis Merah | DEOLINDA [Completed]Where stories live. Discover now